Seorang pemuda tampan sedang berdiri di depan cermin yang sangat besar, dia mengenakan pakaian hitam berlengan panjang berwarna hitam yang ditutupi dengan jas berwarna merah, dan mengenakan celana panjang berwarna merah.
"Akhirnya datang juga harinya."
Dua orang pemuda menghampiri temannya yang sedang berdiri di depan cermin dengan senyuman di wajahnya.
"Kau sangat cocok, Kris."
Kris menatap kedua temannya itu dengan senyum diwajahnya. "Kalian berdua juga terlihat keren."
Tidak hanya Kris saja, Nictis dan Zay juga memakai pakaian yang membuat mereka terlihat seperti orang yang berbeda. Zay mengenakan dengan pakaian berwarna putih yang ditutupi oleh jas berwarna biru dia juga memakai dasi berwarna biru yang sangat cocok dengan warna matanya beserta celana panjang berwarna biru
Yang paling berbeda adalah Nictis, dia memakai pakaian berwarna putih yang ditutupi dengan jas berwarna sama, dan mengenakan celana panjang berwarna putih. Tidak hanya itu, Nictis juga merubah semua penampilannya seperti pemuda yang memiliki umur kisaran 17 tahun.
Rambutnya berwarna kuning dan juga matanya yang berwarna kuning membuatnya menjadi semakin tampan, ditambah lagi sayap besarnya yang sebelumnya berwarna hitam berubah menjadi berwarna putih bahkan dia sama sekali tidak terlihat seperti Iblis.
"Item apa yang kau gunakan? Aku hampir tidak bisa mengenalimu." ucap Kris penasaran.
"Transformation." jawabnya.
Nictis menjelaskan bahwa item ini sangat langka bahkan terbatas, dia membelinya dengan harga yang sangat mahal.
"Mengapa kau membeli itu?" tanya Zay.
"Yahh kau tahu, aku suka bosan dengan penampilan karakter ku sendiri." ucapnya, Nictis juga mengatakan bahwa dia sudah 2 kali mengganti penampilannya.
"Kenapa kau tidak memakainya di awal?" tanya Kris.
Nictis hanya menaikkan kedua bahunya. "Menunggu saat yang tepat, mungkin? Seperti ini contohnya."
Terdengar suara ketukan pintu yang diikuti suara seorang wanita ketika mereka bertiga sedang mengobrol. "Maaf menganggu, kehadiran Pangeran sudah ditunggu oleh Yang Mulia di aula."
"Baiklah, aku akan kesana." Kris menjawab panggilan dari pelayan istana.
Kris berjalan keluar bersama dengan kedua temannya.
***
Sudah 2 hari semenjak Levona menyerang Angelina, dan hari ini adalah hari dimana pesta pertunangan Kris dan Angelina diadakan. Kris, Catherina dan Angelina sudah mengundang semua warga Desa Tirde dan tentu saja mereka semua akan datang.
Kembalinya dari Desa Tirde, Alfred menghujani banyak sekali pertanyaan kepada Kris tentang penyerangan yang dilakukan oleh Levona dan bagaimana cara mengalahkannya.
Pertanyaan itu membuat Kris sakit kepala, dia juga tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. "Tanyakan saja kepada penjaga istana yang mengantar Angelina, mereka semua melihatnya." ucap Kris. "Aku ingin istirahat dulu."
Kris meninggalkan Alfred, Catherina dan Angelina yang saat ini sedang berada di pintu masuk istana yang daritadi menunggu mereka bertiga pulang. Angelina membiarkan Kris pergi untuk beristirahat dan memberitahu Alfred agar tidak mengganggunya terlebih dahulu.
"Kris mengeluarkan banyak sekali tenaga untuk mengalahkan Iblis itu, biarkan dia istirahat." ucap Angelina.
Lalu keesokan harinya, Kris dan Angelina dipanggil oleh Alfred untuk memilih pakaian yang akan mereka kenakan pada saat pesta pertunangan. Tidak hanya itu saja, Alfred menyuruh beberapa pelayan untuk menghias aula dan Kris juga menyuruh para NPC untuk membantu pelayan istana menghias aula.
Zay dan Nictis juga ingin membantu, namun Alfredmelarangnya dan menyuruh beberapa pelayan untuk mempersiapkan beberapa pakaianuntuk mereka berdua coba. Hari itu adalah hari tersibuk yang Kris dan Zayrasakan, sedangkan Nictis sudah terbiasa dengan hal seperti ini.
Dan hari ini adalah hari dimana pesta pertunangan Kris dan Angelina, matahari sudah hampir terbenam dan tamu-tamu sudah banyak sekali yang hadir. Aula kerajaan dipenuhi dengan tamu-tamu yang berasal dari keluarga bangsawan, mereka semua saling mengobrol satu sama lain.
Aula kerajaan sendiri dihias dengan sangat indah, bahkan terdapat satu lukisan besar yang terletak di atas tangga tempat Alfred dan Stella berdiri. Lukisan itu menggambarkan Kris dan Angelina sedang memeluk satu sama lain.
Suasana di aula itu sangat ramai sebelum akhirnya Alfred terbatuk sangat keras untuk meminta perhatian para tamu undangan.
"Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu kalian untuk datang ke pesta pertunangan anakku yang bernama Angelina." ucap Alfred, dia menyuruh Angelina untuk berdiri disampingnya supaya para tamu dapat melihatnya.
Angelina mengenakan gaun merah yang dihiasi dengan motif bunga, rambut kuningnya yang panjang di hiasi dengan mahkota bunga, wajah cantiknya membuat tamu yang lain terpukau.
"Dan seorang pemuda yang bernama Kris." ucap Alfred.
Seketika pintu besar yang berada di belakang para tamu terbuka secara perlahan, muncullah 3 orang pemuda yang berjalan di depan diikuti dengan 25 orang lainnya, mereka semua berpenampilan sangat rapih.
Para tamu yang datang itu segera menyingkir dari jalan yang akan mereka lalui, mereka semua berhenti di depan anak tangga kecuali satu orang pemuda yang mengenakan jas merah, 2 orang temannya segera meletakkan tangan kanannya di dada diikuti dengan 25 orang lainnya setelah itu mereka langsung bergabung dengan tamu yang lain.
Alfred membuka tangannya untuk menyambut Kris dan menyuruhnya untuk berdiri disampingnya. "Dengan ini, aku mengumumkan bahwa anakku yang bernama Angelina dan pemuda yang bernama Kris telah resmi bertunangan." ucap Alfred yang diikuti dengan sorakan dan tepuk tangan dari para tamu yang datang.
"Silahkan kalian semua nikmati pestanya." ucap Alfred.
Alfred membiarkan Kris dan Angelina berduaan sedangkan Alfred sendiri menghampiri Neil yang saat ini sedang berada di kerumunan tamu yang hadir. Alfred menyapa Neil dengan senyum di wajahnya. "Terima kasih banyak karena sudah datang di pesta ini."
Neil membungkukkan tubuhnya namun segera dihentikan oleh Alfred. "Kumohon jangan lakukan itu, kau sudah dianggap Kris sebagai keluarganya maka kau juga termasuk sebagai keluargaku."
"Aku tidak bisa seperti itu, Yang Mulia." ucap Neil.
Alfred menepuk pundak Neil. "Maka dari itu, kau harus bisa."
Alfred meninggalkan Neil untuk menyapa tamu yang lain, sedangkan Neil hanya memasang wajah yang bingung dan menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Neil menatap Kris yang saat ini sedang berada diatas tangga bersama dengan Angelina dengan senyum di wajahnya.
"Terimakasih banyak karena sudah menganggapku sebagai keluargamu," ucap Neil dengan suara yang pelan. "Suatu saat aku pasti akan membalas semua kebaikanmu."
"Tidak perlu, Paman." ucap seorang pemuda yang mengenakan jas biru. "Kris dan aku juga tertolong dengan bantuan yang Paman Neil berikan waktu itu."
Bantuan yang Zay maksud adalah tempat tinggal sementara dan informasi yang saat itu mereka perlukan.
"Namun, itu tidak cukup jika dibandingkan dengan bantuan yang kalian berdua berikan." ucap Neil.
Zay tersenyum, "Itu sudah lebih dari cukup bagi kami berdua." Zay berjalan pelan meninggalkan Neil.
YOU ARE READING
Two Friends Who are Trapped in a Parallel World
FantasyPada tahun 20xx, ada sebuah game yang sangat popular pada masa nya akan mengalami kebangkrutan, dan game itu akan ditutup tepat tengah malam. Game ini bukanlah game VRMMORPG, melainkan game yang diakses menggunakan PC (Personal Computer). Dua sahaba...