Ruang tahta menjadi sangat hening ketika Stella mengatakan bahwa Kerajaan Alestia akan diserang dengan suara yang cukup keras. Nictis dan Sylvia sangat kebingungan melihat tingkah laku yang ditunjukkan oleh Stella, namun Alfred yang mengetahui bahwa Istrinya dapat melihat sesuatu di masa depan mempercayainya.
"Penjaga!"
Seorang prajurit memasuki ruang tahta kemudian berlutut.
"Hamba siap memenuhi perintah Yang Mulia."
Alfred menatap istrinya sebentar untuk memastikan keadaannya, karena setiap Stella mendapatkan penglihatan maka tubuhnya akan menjadi lemas dan paling buruknya adalah jatuh pingsan.
"Apakah kau baik-baik saja?"
Stella menggelengkan kepalanya dan menatap Alfred dengan wajah yang cemas.
"Tidak ada waktu untuk mengkhawatirkanku. Aku tidak tahu kapan mereka akan menyerang kita, namun satu hal yang aku ketahui, yaitu matahari masih berada tinggi di atas langit."
Alfred menganggukkan kepalanya dan menatap prajurit yang masih berlutut di depannya.
"Persiapkan semua prajurit untuk bertahan dari serangan, jika ada sesuatu yang tidak wajar di luar dinding Kerajaan aku ingin kalian segera mengambil posisi bertahan. Lalu, secepat mungkin kalian harus mengevakuasi para warga yang berada di luar gerbang Kerajaan."
"Baik, aku mengerti. Aku akan mengatakan itu kepada seluruh prajurit."
Alfred mengangkat tangannya untuk memberi tanda bahwa urusan dia dengan prajurit itu telah selesai, kemudian prajurit itu keluar dari ruang tahta.
Setelah pintu ruang tahta tertutup rapat, Nictis memutuskan untuk membuka mulutnya.
"Berapa banyak prajurit yang Kerajaan ini punya?"
Alfred mengerutkan kedua alisnya ketika mendengar perkataan Nictis.
"Mengapa kau menanyakan hal itu?"
"Setelah mendengar cerita yang telah disampaikan oleh Putri Sylvia. Kerajaannya diserang oleh monster yang 2x lipat lebih banyak daripada prajurit Kerajaannya. Jadi aku ingin mengetahui berapa banyak prajurit yang bisa kau kerahkan."
Alfred menganggukkan kepalanya sedikit sambil mengelus dagunya.
"Aku memiliki sekitar 20.000 itu belum ditambah dengan para bangsawan yang akan membantu."
"Apakah kalian tidak memiliki pengguna sihir yang bisa memberikan kerusakan area?"
"Dari 20.000 itu terdapat sekitar 500 orang yang bisa menggunakan sihir. Karena mau bagaimanapun, orang yang memiliki bakat sihir sangatlah sedikit."
"Bisakah kau mempertemukanku dengan penyihir yang menurutmu memiliki kemampuan yang luar biasa diantara 500 itu?"
Alfred memejamkan matanya sebentar untuk berpikir siapa penyihir yang memiliki kemampuan luar biasa, namun dia tidak bisa mengingatnya.
"Penjaga!"
Pada akhirnya Alfred memanggil salah satu penjaganya, dia memerintahkan penjaga itu untuk memanggil beberapa penyihir yang memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menghadapnya.
"Aku kira seorang Raja bisa mengetahui segala yang ada di Kerajaannya." ucap Nictis, dia mengangkat ujung bibirnya untuk menunjukkan senyum yang sangat mengesalkan.
Alfred mengalihkan pandangannya ke samping untuk menghindari tatapan Nictis. "Aku adalah manusia, jadi lupa itu sangat wajar bagiku."
"Menurutku itu bukanlah lupa, tapi lebih ke arah 'tidak tahu'."
YOU ARE READING
Two Friends Who are Trapped in a Parallel World
FantasíaPada tahun 20xx, ada sebuah game yang sangat popular pada masa nya akan mengalami kebangkrutan, dan game itu akan ditutup tepat tengah malam. Game ini bukanlah game VRMMORPG, melainkan game yang diakses menggunakan PC (Personal Computer). Dua sahaba...