Para monster terus-menerus keluar dari portal yang entah sampai kapan terbuka, mereka menyerang apapun yang mereka temui. Sudah cukup banyak gedung Akademi yang hancur dan tidak sedikit para siswa dan guru yang terluka akibat serangan para monster itu.
Suara teriakan, ledakan, dan raungan monster terdengar dimana-mana. Para guru berusaha untuk membunuh monster-monster yang dibantu oleh semua murid. Hal itu berlaku kepada Zay yang saat ini sedang berdiri di atas atap gedung sambil menembaki para monster dengan senjatanya.
"Darimana kau mendapatkan senjata itu? Baru pertama kali aku melihatnya."
Seorang pria yang memiliki ras Elf berbicara dengan Zay sambil memanah para monster yang terlihat di matanya.
"Bukan urusanmu, lebih baik kau membunuh para monster yang masih hidup itu."
"Ini urusanku! Bagaimana bisa mereka langsung mati dengan satu seranganmu sedangkan aku harus memanah mereka sebanyak 3 kali!"
"Itu berarti kau belum cukup berlatih. Cobalah untuk mengincar titik vital mereka."
Castien mengambil panahnya dan menembaknya dengan busur menuju ke arah jantung para monster, namun itu sama sekali belum cukup untuk membunuh mereka dalam satu serangan seperti yang dilakukan oleh Zay.
"Apakah kau lihat itu? Mereka tetap bangkit padahal aku sudah menembakan panahku ke arah jantung."
Zay menatap rendah Castien. "Sepertinya skillmu sangat sedikit dibandingkan dengan ocehanmu itu."
"?! A-Apa kau bi–"
Swoosshhh
Hembusan angin yang sangat dingin yang datang secara tiba-tiba membuat Castien berhenti bicara, tentu saja Zay sangat bersyukur karena telinganya terbebas dari suara berisik pria Elf itu. Zay melihat ke arah angin itu datang dan melihat seorang gadis berambut hitam sedang menyerang para monster yang membeku terlihat sangat bersemangat, tanpa sadar ujung mulut Zay naik sedikit demi sedikit dan membentuk sebuah senyuman. Tentu saja gadis itu bernama Catherina Charles Sterlia.
Tidak ingin membiarkan gadis itu mengalahkan semua monster sendirian, Zay berisiniatif menyerang para monster yang saat ini sedang berlari untuk menyerang Catherina. Setelah semuanya selesai, Catherina memperhatikan sekitarnya untuk memastikan bahwa tidak ada lagi monster yang masih hidup kemudian dia langsung mengangkat wajahnya dan menatap Zay yang saat ini sedang mengisi ulang senjatanya.
"Zay, sedang apa kau disitu?!"
Catherina tersenyum sambil melambaikan salah satu tangannya ke arah Zay, sedangkan tangannya yang lain memegang sebuah busur yang cukup besar berwarna biru. Tidak seperti busur yang lain, busur yang dia pegang tidak memiliki senar dan busur itu sendiri mengeluarkan aura biru yang sangat indah saat digunakan oleh Catherina.
Aura biru yang dimiliki oleh Catherina berbeda dengan aura merah Terror WarBlade yang dimiliki oleh Kris. Aura biru ini hanya akan muncul ketika busur digunakan oleh Catherina, tidak hanya itu saja, aura biru ini memberikan efek debuff yang bernama Hyporthermia.
Seperti namanya, Debuff ini akan muncul ketika busur telah dipegang oleh Catherina yang akan mengurangi kecepatan serangan maupun gerakan lawan sebanyak 30% dan akan bertambah sampai 80% jika lawan semakin dekat, kemudian mereka akan membeku selama 2 detik.
*Note: Bayangin bro... decrease mov speed dan Atk speed sampai 80%. Berasa kena Withernya nasus xD
Tidak hanya itu saja, aura biru ini akan memberikan buff serangan sebanyak 50% kepada lawan yang terkena debuff. Busur bernama Ferocity of Frost ini berada di tingkat Mythical dan didapatkan oleh Zay melalui limited event Gacha pada saat natal.
YOU ARE READING
Two Friends Who are Trapped in a Parallel World
FantasyPada tahun 20xx, ada sebuah game yang sangat popular pada masa nya akan mengalami kebangkrutan, dan game itu akan ditutup tepat tengah malam. Game ini bukanlah game VRMMORPG, melainkan game yang diakses menggunakan PC (Personal Computer). Dua sahaba...