Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.
.
.
.
Bab 25.2. Apa Kau Lupa Siapa Aku?
.
.
.
Happy reading!
.
.
.
Jejak yang ditinggalkan oleh Mong berakhir di perbatasan hutan selatan. Pohon tinggi dan rapat menyambut pasukan yang tengah mengejar para penculik Linger.
Suara burung gagak terdengar dari kedalaman hutan. Kuda-kuda gagah yang ditunggangi prajurit-prajurit terlihat gelisah. Kuku-kuku binatang tunggangan itu mengais-ngais tanah basah di bawahnya.
Salju sudah mencarir, menyisakan tanah berlumpur setelahnya.
Yong menoleh ke arah saudara ketujuhnya yang duduk gagah di sampingnya. "Kita tidak bisa masuk menggunakan kuda."
Tatapan Jian Lei tertuju lurus ke barisan pohon rapat di hadapannya. Tidak terlihat ada jalan setapak di sana. Atau musuh mereka mengetahui jalan lain yang bisa dilewati oleh kuda tunggangan?
"Bagaimana jika pasukan dibagi menjadi dua kelompok?" usul Lei setelah berpikir beberapa saat. Mereka tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir saat ini karena ada dua nyawa yang tengah dipertaruhkan.
Yong mengangguk setuju. Dengan cepat dia membagi pasukannya menjadi dua kelompok. Kelompok pertama akan turun dan masuk ke dalam hutan dengan berjalan kaki, sementara kelompok kedua akan berkuda mencari jalan yang mungkin digunakan oleh para penculik itu.
Guang Wei hendak protes saat Yong memasukkan dirinya ke dalam kelompok yang dipimpin oleh Jian Lei, sementara An Guo serta Yulan bergabung bersama kelompok Yong. Namun, mulut yang nyaris bicara itu segera dibungkam oleh ucapan paman ketujuhnya. Jian Lei dengan tegas mengatakan jika Guang Wei akan lebih fokus jika berada di kelompok berbeda dengan Yulan.
"Tujuanmu saat ini bukan melindungi Yulan!" Kalimat itu diucapkan Jian Lei dengan penuh penekanan. "Kita harus mencari keberadaan Linger dan Mong secepatnya," ia menambahkan dengan nada bicara yang sama.
Guang Wei tidak menjawab. Ekor matanya mengikuti gerakan pasukan Yong yang kini mulai masuk ke dalam hutan setelah mereka menambatkan kuda-kuda tunggangan di tempat tersembunyi dan aman.
"Yakinlah, Yulan bisa melindungi dirinya sendiri." Lei sengaja mengatakan itu untuk menenangkan Guang Wei yang gelisah. Sama seperti ayahnya, putra dari Kaisar Long Wei itu mampu mengendalikan emosinya dengan baik dibalik ekspresi datarnya. Namun, hal itu tidak bisa mengelabui Jian Lei.
Sebuah perintah dari Lei membuat kelompok kedua bergerak. Kuda-kuda tunggangan mereka berlari cepat di atas tanah berlumpur untuk mencari jejak sekecil apa pun yang mungkin ditinggalkan oleh musuh. Mereka tidak mungkin menghilang begitu saja bukan?
Sementara itu di tempat lain. Ada deru napas memburu terdengar diantara kesunyian hutan. Mong mengepalkan kedua tangannya erat, tidak menyangka jika di tempat terpencil seperti ini terdapat sebuah jalan rahasia yang entah menuju kemana?
Pasukan yang menculik Linger menghilang dibalik air terjun setinggi sepuluh meter. Sebenarnya Mong meninggalkan jejak yang mudah ditemukan tanpa tahu jika sebagian dari jejaknya telah ditemukan oleh pihak musuh.
Sebuah benda dingin menyentuh kulit leher wanita itu. Mong bahkan tidak menoleh untuk mengetahui siapa pemilik mata pedang itu?
Darah segar mengalir dari luka kecil yang tercipta di leher Mong. Namun, dengan sikap tenang mengagumkan wanita itu tetap diam tanpa mengatakan apa pun.
![](https://img.wattpad.com/cover/196667338-288-k649058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)
FantasyHighest rank #1 Palace VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Awalnya Mong hanya ingin melarikan diri dari keharusan menikah dengan pria pilihan Kepala Suku Chuan. Namun, perjalanannya bersama Yulan serta pertemuan dengan Putra Mahkota Kekais...