Hallo2 .... Yang minta ngoleksi versi cetak, masih ready stock ya. Harga buku 150 rb, di luar ongkir. Jumlah halaman lebih dari 700.
Untuk yang minat beli pdf bisa DM wattpad atau ig saya, harga 70rb.
Terima kasih.
.
.
.
Happy reading!
.
.
.
Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan cerita2 saya tanpa izin penulis.
.
.
.
"Pergi keluar istana?" Yuxi menghentikan sejenak pekerjaannya. Menyerahkan pekerjaan ke seorang tabib wanita, ia pun berdiri, berjalan menuju tempat duduk An Guo. "Kapan kalian pergi?" Pertanyaan itu ditujukan kepada Guang Wei yang berdiri di sisi jendela yang terbuka. Di luar udara cukup panas, menyengat.
"Besok pagi kami berangkat." Guang Wei menatap ke arah pintu ruang kerja yang dibuka dari dalam. Ketiga pamannya berjalan keluar dari dalam ruangan dengan ekspresi serius.
Di sudut ruangan, Tabib Shu membuka telinga lebar. Berpura-pura sibuk untuk mencuri dengar. Dia harus tahu berita apa pun yang berhubungan dengan Yuxi. Mungkin hal itu bisa menjadi senjata untuk menjatuhkan wanita itu, pikirnya.
"Tadi siang aku sudah meminta Wenching menyiapkan semua keperluan obat-obatan untuk kami bawa." Jian Lei menimpali, tenang. Ditariknya napas dalam. Melihat raut cemas Yuxi, ia pun berkata, "Kak, kau jangan khawatir, mereka sudah besar untuk bisa menjaga diri."
"Kak?" Beberapa tabib yang ada di dalam ruangan itu saling pandang, bergumam pelan. Mata mereka terbelalak. Sepertinya Pangeran Keenam kelepasan bicara, pikir mereka. Tabib Shu pun sama terkejutnya. Perasaan iri semakin bercokol melebihi gunung. Ia semakin ingin tahu akan identitas Yuxi yang sebenarnya.
Dehaman pelan Jian Yong membuat Jian Lei menoleh, menaikkan satu alis tinggi ke arahnya. "Tidak perlu khawatir, aku yang akan menjaga Yuxi." Yong berhasil mengendalikan situasi dengan cepat. Mereka yang tidak tahu kondisi sebenarnya semakin berspekulasi jika Yuxi memang ada hubungan dengan Jian Yong dan sudah mendapat restu dari para pangeran lain sehingga terlihat sangat akrab.
"Justru aku tidak tenang meninggalkan Tabib Yuxi bersamamu." Guang Wei berdecak. Kepalanya digelengkan pelan. "Paman Jian Ying, kami menitipkan Tabib Yuxi kepadamu. Dia selalu telat makan dan bekerja hingga larut malam. Jika terus seperti itu, dia pasti akan jatuh sakit."
Jian Ying merengut. "Lalu siapa yang akan memerhatikanku?" tanyanya dengan ekspresi sedih berlebihan.
"Kudengar Pejabat Xu sangat ingin menikahkan putri sulungnya denganmu." Jian Lei bicara tanpa beban. Ia menaikkan satu alis tinggi saat Ying memberinya tatapan penuh peringatan. Andai tatapan bisa membunuh, Lei pasti sudah tewas oleh Jian Ying saat ini. "Menikah saja dengan putrinya, jadi kau akan memiliki seseorang yang memerhatikanmu."
"Jika harus menikah, aku akan menikah dengan Yuxi saja."
Mulai lagi, pikir Yuxi. Wanita itu menjadi semakin kebal oleh perilaku antic para pangeran di sekitarnya.
"Apa kau mau mati?" Jian Yong mengalungkan lengannya di sekitar leher Jian Ying. "Berani sekali kau bicara masalah pernikahan dengan santainya?"
Jian Ying tidak melawan. Ia hanya mengerucutkan bibir dengan ekspresi masam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)
FantasyHighest rank #1 Palace VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Awalnya Mong hanya ingin melarikan diri dari keharusan menikah dengan pria pilihan Kepala Suku Chuan. Namun, perjalanannya bersama Yulan serta pertemuan dengan Putra Mahkota Kekais...