Bab 50. Menangkap Kesombongan

503 107 4
                                    

Selamat siang. Guys, untuk versi cetak masih proses cetak ya.

Yang mau beli pdf bisa DM wattpad atau ig saya.

Terima kasih.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan cerita2 saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Jujur saja, Mong tidak bisa bersikap biasa saat melihat Jian Lei berada di ruangan yang sama dengannya. Pria itu terliaht tenang, duduk membaca buku sembari mengawasi Fengying yang tengah belajar di sampingnya.

"Jika kau terus melihatku seperti itu, tidak akan ada hapalan yang masuk ke kepalamu."

Yulan mengangkat wajah. Ditatapnya Jian Lei dan Mong bergantian. Apa mereka bertengkar? Lagi? Tanyanya di dalam hati. Menggelengkan kepala, Yulan menghela napas panjang.

Remaja itu memilih untuk tidak ikut campur. Yulan kembali memusatkan perhatiannya ke setiap halaman buku yang tengah ia baca. Yulan bertekad lulus ujian tabib, dan menghapal serta mempelajari buku pengobatan dengan sangat serius.

Beruntung, Yuxi merangkum semua buku yang ada jadi lebih memudahkan Mong dan Yulan untuk menghapal dan mengingatnya dalam waktu singkat.

Mong mengerucutkan bibir. Jujur saja, dia tidak bisa berkonsentrasi. Berusaha kembali fokus, tapi gagal. "Apa kau harus ada di dalam ruangan ini?" tanyanya kepada Lei. Mong berdecak pelan saat pria itu mengangkat satu alis tinggi, balas menatapnya. "Aku tidak bisa konsentrasi."

Lei masih mengangkat satu alis tinggi saat bertanya, "Aku hanya duduk diam. Kenapa kau harus merasa terganggu?"

Sejak kapan Jian Lei pandai menggoda? Mong merinding ngeri dibuatnya.

Meletakkan buku di atas meja samping, Lei tersenyum kecil. "Aku akan memberimu hadiah jika kau berhasil lulus ujian tabib."

Yulan terbelalak. Semangatnya semakin menggebu. Ia mengangkat satu tangannya tinggi. "Aku juga mau hadiah."

"Hadiahnya jalan-jalan denganku," jawab Lei membuat pipi Mong merona hingga menjalar ke kedua telinganya sementara Yulan mendecih.

Yulan memasang ekspresi kesal dan berkata, "Tidak perlu!"

Ruangan pun kembali diselimuti oleh keheningan. Ketiganya terus belajar diawasi oleh Jian Lei dan istirahat sebentar saat jam makan siang tiba.

Di istana, Yuxi baru saja selesai memeriksa buku laporan kesehatan anggota kerajaan saat jam makan siang tiba. Ia bisa merasakan tatapan dari para tabib muda ke arahnya saat ini. Namun, Yuxi memilih abai.

"Hei, Nona Yuxi, kau tidak makan?"

Yuxi menekuk kening dalam saat mendengar pertanyaan itu. Sejak kapan Pangeran Jian Yong memanggilnya dengan panggilan 'Nona'?"

"Apa?" tanya Yong, berekspresi masam. Enam orang tabib yang berada di dalam ruangan itu memilih untuk pergi diam-diam dari sana. "Apa ada yang salah?"

"Sejak kapan Anda memanggilku dengan sebutan 'Nona'?" tanyanya, terheran-heran.

Sejenak, Wenching menghentikan pekerjaannya. Ia menatap Yong dan Yuxi bergantian dari balik buku. Keduanya memang terlihat sangat akrab, pikir Wenching. Ia semakin yakin jika Yuxi dan Yong sudah saling mengenal sebelumnya.

TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang