Bab 27. Titik Terang

594 113 18
                                    

Hallo2 ... selamat siang. Guys, untuk pdf akan saya kirim tanggal 21 malam ya. Buku akan saya kirim akhir bulan ini. Untuk yang beli buku Mong, bisa DM wattpad saya dan infokan alamat email ya. Akan saya kirim pdfnya terlebih dahulu sembari menunggu buku selesai cetak dan dikirim. Yang DM kirim alamat email, pesannya tidak saya balas dulu ya, supaya mudah nanti ngeceknya. Terima kasih. ^^

.

.

.

Dilarang menyalin, menjiplak dan mempublikasikan cerita-cerita saya tanpa seizin penulis.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

"Jadi, saudarimu itu diculik?" tanyanya, membuka obrolan.

Hujan masih turun dengan lebat. Suasana canggung di anatara mereka membuat Yuxi tidak tahan untuk merobek kesunyian yang menggantung.

Yulan mengangguk. Ketiga pamannya berdiri di dekat kereta dengan tubuh basah kuyup. "Saat itu kami mencari jejak Ling Er yang diculik lalu Kak Mong memintaku untuk kembali ke perguruan dan memberitahu ke mana penculik itu membawa Ling Er, tapi saat kami menyusul, Kak Mong ikut menghilang. Kami hanya menemukan bercak darah tidak jauh dari tempat Anda bersembunyi tadi."

Yuxi berusaha mencerna informasi itu dengan hati-hati. Ia termenung, mengabaikan An Guo yang masih menatapnya dengan ekspresi sulit diartikan. "Apa kalian sudah mencarinya hingga ke air terjun?" tanya Yuxi.

Yulan mengangguk. "Dia tidak ada di sana."

"Ada sebuah gua di balik air terjun itu," ujar Yuxi membuat pandangan semua orang tearah kepadanya. "Aku tidak sengaja menemukan gua itu saat mencari tanaman obat di sekitar air terjun. Apa kalian sudah mencarinya hingga ke tempat itu?"

Keheningan pekat menyeruak.

"Sebaiknya kalian memeriksa tempat itu setelah hujan reda karena air sungai tengah meluap," ujar Yuxi. "Aku tahu kalian pasti mengkhawatirkannya, tapi ingat kalian harus menggunakan logika saat bertindak." Penuturan Yuxi terdengar sangat halus walau menohok.

.

.

.

"Hei, apa kau baik-baik saja?" Yong bertanya kepada An Guo yang berkuda di samping kirinya. Setelah berbicara beberapa waktu, mereka akhinya bisa meyakinkan Yuxi untuk bermalam di Perguruan Feniks, malam ini. Mereka sengaja menggunakan Yulan yang sangat cepat tanggap menangkap maksud Paman Keenamnya tadi.

Jian Lei dan Ying masih berada di dalam hutan. Keduanya menunggu di dalam kereta milik Yuxi sementara sang pemilik kini berkuda bersama Yulan untuk kembali ke perguruan. Mereka telah sepakat akan memeriksa gua di balik air terjun itu besok pagi saat hujan sudah berhenti dan air sungai surut.

Sekilas An Guo menoleh lewat bahunya. Jujur saja saat ini perasaannya tidak menentu. Bagaimana bisa dia bersikap tenang saat melihat seseorang dengan wajah yang begitu mirip dengan mendiang ibunya.

"Aku tidak bisa membayangkan reaksi Mong atau Kakak Pertama saat melihat Nyonya Yuxi."

An Guo menekuk kening dalam. "Ayahanda tidak boleh melihatnya," ucapnya. Yong menatapnya heran. Ekspresi An Guo terlihat begitu keras saat melanjutkan, "Aku tidak mau ada wanita lain yang bernasib sama seperti ibuku."

Yong bisa memahami kerisauan An Guo. Namun, bagaimana jika takdir mempertemukan Yuxi dengan Jian Gui? Tanyanya di dalam hati.

Malam sudah sangat larut saat kelimanya tiba di Perguruan Feniks. Yulan segera membawa Yuxi ke kolam pemandian air hangat yang terletak beberapa meter dari paviliunnya untuk mandi dan berganti pakaian.

TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang