Bab 59. Kolam Pemandian Air Panas

477 91 8
                                    

Hallo2 .... Yang minat beli pdf bisa DM wattpad atau ig saya, harga 70rb.

Terima kasih.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan cerita2 saya tanpa izin penulis.

.

.

.

"Apa kau tahu dimana letak kesalahanmu?" Jian Gui tidak menoleh saat bicara. Yuxi bahkan belum memberikan salam hormat saat tiba di ruang kerja raja. Saat ini Jian Gui tengah melukis di atas kertas.

Saat Jian Gui berkunjung ke paviliun Selir Chui, ia harus dihadapkan dengan tangisan dan rengekan sang selir yang memohon agar Yuxi diganti oleh tabib lain. Jian Gui tidak langsung menyanggupi tentu saja, ia bicara terlebih dahulu dengan Ah Cy tentang masalah yang terjadi antara Chui dan Yuxi dan bisa menarik kesimpulan atas apa yang terjadi.

"Menjawab Yang Mulia, sepertinya Selir Chui kurang nyaman dengan hamba." Yuxi memilih kalimat yang diucapkannya dengan hati-hati. Jian Gui masih menatap kertas di atas meja, hingga ia tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran pria itu saat ini. "Apakah memungkinkan jika Anda mencari tabib pengganti?"

Keheningan meraja untuk beberapa saat. Jian Gui mendongak singkat sebelum kembali menyapukan kuas di atas kertas. "Apa kau ingat ucapanmu saat di Kediaman Renshu dulu?" Ia balik bertanya. Pertanyaan Jian Gui berhasil membuat Yuxi meringis. "Kau yang menawarkan diri untuk menggantikan Mong."

Kuas di tangan diletakkan di atas kotak tinta. Jian Gui mengamati hasil lukisannya beberapa saat sebelum berjalan memutari meja lalu bersandar di depannya. "Kau yang menawarkan diri dan sekarang kau ingin mundur?"

Yuxi tidak menjawab.

"Selain itu Mong dan Yulan sudah masuk ke istana. Jika kau tidak bersedia menjadi tabib pribadi Selir Chui, kau harus keluar dari istana dan kupastikan kau tidak akan pernah bisa menemui mereka lagi!"

"Yang Mulia, masalahnya hamba bingung saat berhadapan dengan Selir Chui." Yuxi meragu untuk beberapa saat. "Selir Keempat sepertinya tidak menyukai hamba."

"Bisakah kau lebih bersabar?" tanya Jian Gui. Pria itu menatap lekat Yuxi. Suaranya terdengar lembut. Kedua tangannya dilipat di depan dada. "Aku tahu kau pasti merasa tidak nyaman, tapi bisakah kau bersabar setidaknya hingga Chui melahirkan?"

Yuxi mengerjap. Apa raja sedang memohon kepadanya? Tidak mungkin! batinnya.

"Aku memang belum mempercayaimu sepenuhnya, tapi saat ini aku tidak memiliki kandidat lain untuk menggantikan posisimu. Jadi aku harap kau bisa lebih bersabar!"

Apa kubilang. Seorang Jian Gui tidak mungkin memohon, batinnya.

"Apa masih ada yang ingin kau sampaikan?" Pertanyaan Jian Gui menarik Yuxi dari lamunan pendeknya. Suara helaan napas wanita itu membuat Jian Gui menyipitkan mata. "Apa kau merasa tertekan saat bekerja untukku?" tanyanya.

Tentu saja aku tertekan. Yuxi hanya bisa mengatakan hal itu di dalam hati. "Hamba sangat bangga bisa bekerja untuk Anda, Yang Mulia." Nada bicara wanita itu terdengar sangat palsu. "Hamba sepertinya menggunakan seluruh keberuntungan yang hamba miliki hingga bisa bekerja untuk Anda." Ia menambahkan dengan cepat.

TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang