Selamat siang. Guys, untuk versi cetak masih proses cetak ya.
Yang mau beli pdf bisa DM wattpad atau ig saya.
Terima kasih.
.
.
.
Happy reading!
.
.
.
Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan cerita2 saya tanpa izin penulis.
.
.
.
Mong tidak tahu sudah berapa lama dia melamun? Informasi yang diberikan oleh Jian Lei tadi membuat wanita itu merasa tidak tenang. Walau Lei meminta maaf karena mengganggu konsentrasi Mong, ia tetap tidak bisa menyalahkan Jian Lei. Mong justru berterima kasih karena Jian Lei bersedia berbagi rencana dengannya.
"Kak, apa ada masalah?" Pertanyaan Yulan membuat Mong melepas napas panjang. Yang lebih tua menggelengkan kepala dan tersenyum lemah. "Benar tidak ada masalah?" Yulan bukan bermaksud memaksa, ia hanya ingin memastikan Mong baik-baik saja. "Apa kalian bertengkar?"
Mong kembali menggelengkan kepala. Ia menutup buku yang terbuka di atas pangkuannya. "Jian Lei membahas rencananya denganku. Dia akan pergi beberapa waktu untuk bertemu dengan tetua Suku Chuan."
"Tetua Suku Chuan?" beo Yulan.
"Ya," balas Mong. "Ada banyak yang terjadi di desa setelah kepergianku." Ia melepas napas panjang. "Aku merasa sangat bersalah karena hal itu."
"Kak?"
Mong tersenyum rapuh. "Aku tahu. Semua akan bertambah runyam jika aku pulang ke desa tanpa persiapan. Karena itu yang bisa kulakukan adalah bertahan hidup dan menjadi sumber mimpi buruk untuk Yedam dan Yelu."
.
.
.
Yuxi tidak sadar sejak kapan orang-orang di belakangnya menghilang? Setelah membereskan sisa pekerjaan, ia pun beranjak untuk pulang. Ada banyak hal yang harus dikerjakannya malam ini. Persediaan obatnya sudah mulai menipis, jadi Yuxi harus mulai meracik dengan sisa bahan ramuan yang ada.
Melepas sepatu bordirnya, Yuxi beranjak menuju kamar mandi. Ia mandi dengan cepat dan berganti pakaian. Mengganti seragam dengan pakaian sehari-hari, Yuxi pun mulai menata meja altar di halaman belakang paviliun.
Hanya ada dupa, beberapa apel dan kue bulan di atas altar. Tidak apa-apa, pikirnya. Ibu pasti mengerti.
Yuxi sedang berjongkok, menyiapkan vas tembaga untuk membakar uang kertas roh saat mendengar seseorang memanggil namanya. Ia menoleh, berseru cukup keras, "Aku di sini."
Tidak lama berselang, Wenching datang membawa apel dan anggur di tangannya. Pemuda itu tersenyum, tanpa kata menata buah-buahan di atas piring perak. Suara langkah kaki kembali terdengar, An Guo dan Guang Wei datang membawa beragam makanan enak lalu menatanya di atas altar.
Yuxi seperti kehilangan kata-kata. Ia bahkan belum sempat bicara saat Jian Ying dan Yong ikut bergabung. Yong membawa beberapa botol arak, lalu menuangkannya ke dalam cangkir keramik yang dibawa Ying.
"Terima kasih!" ucap Yuxi setelah berhasil mendapatkan suaranya. Wanita itu menarik napas dalam, berdiri dan memulai upacara peringatan dengan khidmat.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/196667338-288-k649058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)
FantasiaHighest rank #1 Palace VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Awalnya Mong hanya ingin melarikan diri dari keharusan menikah dengan pria pilihan Kepala Suku Chuan. Namun, perjalanannya bersama Yulan serta pertemuan dengan Putra Mahkota Kekais...