Dilarang mengcopy, menjiplak, dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin!
Happy reading!
.
.
.
Bab 2
.
.
.
Yulan tidak menyangka jika ibu dan ayahnya akan memberinya izin menemani Mong menuju Perguruan Feniks. Keduanya diutus Qiang untuk menggantikannya pergi. Kesehatan pangeran ketiga membuatnya tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan panjang menuju Kekaisaran Api.
"Jangan khawatir, Paman Qiang akan segera sembuh." Kalimat itu memutus lamunan panjang Yulan. Keduanya berkuda bersisian. Sudah satu minggu mereka melakukan perjalanan, dan perlu waktu dua minggu lagi untuk sampai ke Perguruan Feniks.
Sebenarnya Qiang dan Niu merasa khawatir dengan mengutus Mong dan Yulan ke Perguruan Feniks. Keduanya wanita, dan perjalanan menuju Kekaisaran Api memerlukan waktu yang tidak singkat. Walau keamanan wilayah sudah membaik, tapi kejahatan masih mengintai. Namun, keduanya akhirnya harus melepas kepergian Mong dan Yulan dengan berat hati. Beberapa pertimbangan membuat keduanya tidak memiliki pilihan selain mengutus kedua wanita muda itu pergi.
Yulan mengembuskan napas panjang. Ini kali pertama dia melakukan perjalanan jauh, terlebih tanpa pengawalan. Niu mengatakan jika pengawalan ketat akan membuat mereka mudah menjadi target, oleh karena itu secara sembunyi-sembunyi Niu memerintahkan pengawal terbaiknya untuk melindungi Mong dan Yulan dari balik bayangan.
"Aku tidak pernah melihat ayah begitu kesakitan sebelumnya." Kepalanya tertunduk untuk beberapa waktu. "Aku ketakutan setengah mati saat melihatnya seperti itu."
Mong tersenyum lembut, mengerti betul apa yang dirasakan oleh Yulan. "Bibi Niu mengatakan jika Paman Qiang akan segera sembuh. Kau percaya ibumu, kan?"
Tanpa keraguan Yulan menganggukkan kepala. Tentu saja dia akan memercayai ibunya. Perlahan dan pasti senyum Yulan terkembang. Ia melirik ke arah Mong yang duduk dengan percaya diri di atas punggung kuda tunggangannya. "Kak, aku lapar." Rasa lapar membuat Yulan meringis.
Mong menatap langit di kejauhan. Matahari sudah hampir berada di atas kepala. Pantas Yulan merasa lapar, pikirnya. "Tidak ada penginapan di sekitar sini," ucap Mong. Ia menghentikan laju kuda lalu melihat ke kanan dan ke kiri. Perlu waktu satu hari untuk mencapai desa terdekat. Mereka tidak memiliki pilihan selain berburu.
"Kak?" Yulan memanggil saat Mong terdiam lama.
"Aku akan berburu untukmu," jawab Mong membuat Yulan meninjukan kepalan tangan senang ke udara.
.
.
.
Di tempat lain, An Guo tidak bisa menahan kekesalan karena para wanita yang menjadi teman seperjalannnya terus berisik, bersikap genit terhadap Guang Wei. Ya, keduanya memang saudara sepupu, tapi hal itu tidak membuat mereka dekat. Keduanya bahkan jarang bicara jika tidak ada hal penting yang perlu dibicarakan. Mungkin hal itu yang membuat kepala perguruan memberikan misi yang sama untuk keduanya. Namun, kenapa empat orang gadis remaja itu harus diikutsertakan juga?
Kelompok mereka terdiri dari empat orang pria dan empat orang wanita. Dan kesemua wanita itu sangat berisik hingga membuat An Guo kesal setengah mati selama perjalanan.
"Apa kalian tidak bisa diam?" An Guo bertanya dengan nada dingin, menusuk. Tatapan tajamnya membuat keempat gadis remaja yang juga saudari seperguannya cemberut. "Kakak Guang sudah tahu jika dia tampan, apa kalian harus terus mengatakannya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/196667338-288-k649058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)
FantasyHighest rank #1 Palace VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Awalnya Mong hanya ingin melarikan diri dari keharusan menikah dengan pria pilihan Kepala Suku Chuan. Namun, perjalanannya bersama Yulan serta pertemuan dengan Putra Mahkota Kekais...