Bab 32. Pahit Meluluh

508 121 14
                                    

Dilarang menyalin, menjiplak dan mempublikasikan cerita-cerita saya tanpa seizin penulis.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

An Guo bisa menangkap ekspresi heran penduduk desa saat ia dan Guang Wei bertanya dimana rumah Yuxi berada? Bahkan tidak sedikit penduduk desa yang menasehati keduanya untuk berada sejauh mungkin dari Yuxi karena wanita itu pembawa sial.

Keduanya bisa merasakan kebencian pekat dalam diri penduduk desa terhadap Yuxi. Bahkan mereka mengatakan alasan yang terdengar tidak masuk akal bagi An Guo dan Guang Wei. Keduanya masih tidak percaya kenapa seseorang bisa dibenci sedemikian rupa hanya karena belum menikah?

"Apa kalian datang untuk berobat?" Seorang wanita muda bertanya dengan mata menatap sinis. Wanita itu mengamati penampilan An Guo dan Guang Wei lalu kuda tunggangan mereka yang terlihat gagah dan mahal. "Lebih baik kalian pergi mencari Tabib di desa lain. Yuxi ... wanita itu jalan. Dia seorang penggoda. Semua orang di desa ini tahu jika Yuxi senang menggoda pria-pria muda."

"Kau mengatakan itu karena suamimu menyukai Tabib Yu. Suamimu yang tidak tahu diri itu sering mengganggunya dan membuat Tabib Yu risih." Seorang wanita tua berjalan bungkuk dari arah samping rumah wanita muda tadi. Wajah keriputnya menatap galak wanita yang mendecih ke arahnya. "Jangan mendengarkan ocehan tidak bermutu penduduk di desa ini." Wanita tua itu bicara kepada An Guo dan Guang Wei. Satu tanganya membawa tongkat untuk membantu berjalan.

Menjeda singkat, wanita itu menunjuk ke satu titik. "Rumah Tabib Yu ada di kaki bukit, tidak jauh dari sini."

An Guo dan Guang Wei mengangguk singkat. Setelah mengucapkan terima kasih, keduanya pun melanjutkan pencarian. Ah, seharusnya mereka tidak menunggu lebih lama di pintu gerbang desa hingga kehilangan jejak Yuxi. Beruntung, rumah sederhana wanita itu tidak terlalu sulit untuk dicari.

Kediaman Yuxi seperti rumah penduduk di desa ini pada umumnya. Berbahan dasar kayu dengan atap terbuat dari injuk hitam. Yang membedakan, kediaman Yuxi berlantai dua. Halamannya dipenuhi oleh tempat menjemur tanaman obat dan terlihat sangat sepi.

An Guo dan Guang Wei menekuk kening dalam mendapati lima ekor kuda di halaman rumah Yuxi. Untuk beberapa saat mereka memerhatikan sekitar dan menemukan kereta tua milik wanita itu berada di sisi rumah.

Mungkin Yuxi kedatangan tamu, pikir keduanya. An Guo dan Guang Wei tidak memiliki kecurigaan hingga terdengar suara teriakan dan barang pecah dari dalam rumah.

Meloncat turun, keduanya berlari. Suara teriakan Yuxi masih terdengar dari dalam rumah disusul oleh tawa puas pria yang terdengar jahat. Kondisi pintu rumah Yuxi yang terbuka membuat An Guo dan Guang Wei lebih mudah masuk.

"Berani sekali kau menolakku!" Ching bicara dengan nada membentak. Mengangkat lengan Yuxi, ia menampar wanita itu berkali-kali. Yuxi masih berteriak, mengabaikan rasa panas di pipi dan perih di sudut mulutnya yang sobek.

Ching menjambak rambut Yuxi, sementara satu tangan bebasnya menarik paksa hanfu wanita itu hingga robek. "Kau selalu menolak saat aku melamarmu dengan sopan. Sekarang kesabaranku sudah habis. Aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku!"

Yuxi menjerit sejadinya. Tanpa perasaan Ching membenturkan kening wanita itu ke kepala ranjang Tangan wanita itu berusaha menggapai apa pun untuk dilempar ke arah Ching. Tawa jahat Ching terdengar semakin puas saat mendapatkan penolakan dari Yuxi. Pria itu tidak segan mendaratkan tamparan demi tamparan hingga Yuxi terjerembap ke atas lantai kayu.

TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang