Bab 6

4K 665 63
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Double update karena 2 minggu nggak update. Hahaha!

.

.

.

Bab 06

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Ada keheningan menggantung yang mengganggu setelah Mong melontarkan pertanyaan bernada biasa itu kepada An Guo. Keduanya saling menatap dengan ekspresi berbeda.

"Bagaimana jika aku memang berasal dari Suku Chuan?" Pertanyaan Mong merobek kesunyian diantara mereka. Api unggun menyala-nyala, kayu berderak, dilalap api. "Apa kau mengenalku? Siapa kau sebenarnya?"

"Kenapa malah jadi kau yang bertanya mengenai identitas Guo?" Ling Er menyambar, cepat menyebabkan Mong mengernyit.

"Guo?" beo Mong. Suaranya terdengar gemetar. Kenapa ia baru menyadari jika nama pemuda itu adalah Guo? Apa mungkin dia An Guo?

Mong menelan dengan susah payah. Kedua mata wanita itu menatap lekat An Guo. Ada harapan yang mulai tumbuh di dalam hatinya. "An Guo?" bisiknya, parau.

"Eh?" Ziliang dan Yurou terkejut kompak. "Kalian saling mengenal?" Pekik kesakitan meluncur dari mulut keduanya saat Ling Er memukul kepala mereka karena kesal.

"Pangeran An Guo?" Mong memanggil dengan nada parau. Mata wanita itu mengikuti gerakan adik angkatnya yang langsung berdiri, lalu berjalan menjauh dari tempat duduknya.

Yulan menoleh, menatap Mong. "Kakak mengenalnya?" Ia mengernyit saat Mong menganggukkan kepala. Yulan berdecak, memukul kepalanya sendiri, pelan. "Tentu saja kalian saling mengenal. Kenapa aku bisa lupa?" gumamnya.

Ia menjeda, mengikuti arah pandangan Mong. "Hei, An Guo apa kau akan terus merajuk seperti itu?" Yulan berteriak, mengagetkan semua orang di sekitarnya. "Berani sekali kau memberikan punggung kepada kakak angkatmu!"

"Dunia ternyata sangat kecil," kata Guang Wei.

"Kakak Guang, apa kau mengenal kedua wanita ini juga?" Ling Er bertanya dengan nada biasa dipaksakan. Entah kenapa ia merasa tidak akan suka dengan apa yang akan didengarnya setelah ini.

"Kau putri angkat Bibi Kerajaan Hongli." Kalimat itu ditujukan kepada Mong. "Dan kau pasti putri dari Paman Kerajaan Qiang," tambahnya menatap Yulan. Wajah Ling Er seputih kapas, tidak menyangka jika gadis remaja kurang ajar itu masih memiliki hubungan keluarga dengan Putra Mahkota Guang Wei.

Guang Wei tersenyum tipis. "Melihat ekspresimu sepertinya kau sudah mengenali kami sejak tadi." Itu bukan sebuah pertanyaan, tapi pernyataan. "Karena itu kau berbohong mengenai nama kalian?"

Yulan tidak menjawab. Dia cemberut, membuang muka ke arah lain. Gadis remaja itu menyipitkan mata saat Guang Wei mengangkat dagu dengan telunjuk. "Kau mau mati?"

Guang Wei tidak bergeming. Senyumnya kembali menghiasi wajah tampannya. "Ibunda sering bercerita mengenai ibu dan ayahmu, tapi jelas sifat keduanya tidak sepertimu. Apa kau yakin anak paman dan bibiku?"

TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang