Happy reading!
.
.
.
Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.
.
.
.
Bab 15
.
.
.
Keterkejutan Lei terlihat jelas pada ekspresi pria itu. Untuk beberapa waktu keduanya hanya saling menatap tanpa mengatakan apa pun. "Kenapa kau bicara omong kosong?" Kalimat itu akhirnya memutus keheningan mengganggu diantara mereka. Lei berdiri, berjalan menuju meja lalu menyajikan makanan yang ia bawa. "Kenapa kau memiliki pikiran seperti itu?"
Benci? Benarkah perasaan itu yang dimiliki Lei terhadap An Guo, keponakannya sendiri?
Tidak. Itu tidak benar. Ia hanya tidak bisa berhadapan dengan keponakannya karena selama ini Lei belum berhasil memaafkan dirinya sendiri yang tidak bisa melindungi orang yang ia sayangi.
An Guo tidak langsung menjawab. "Apa yang akan Paman lakukan terhadap Kakak Mong?" pertanyaan itu sengaja dilontarkan untuk mengalihkan pembicaraan. An Guo tidak bicara saat Lei berbalik, menatapnya dengan ekspresi tidak mengerti. "Paman sudah tahu jika Kakak Mong melarikan diri dari keharusan menikah dengan sepupunya, kan?"
Lei mengangguk. Dia membawa bubur yang sudah mendingin di dalam mangkok ke ranjang lalu menyodorkannya kepada An Guo.
"Lalu apa rencana Paman?"
"Rencanaku?" beo Lei. An Guo menganggukkan kepala sembari memasukkan bubur dingin ke dalam mulutnya yang terasa pahit.
An Guo memasukkan semua bubur ke dalam mulutnya lalu meneguknya dengan paksa. Ia sengaja melakukan hal itu karena tidak tahan saat rasa pahit menyerangnya setiap kali menelan. "Jangan berpikir membawa Kakak Mong pergi bersamamu," ucapnya saat Lei meletakkan mangkok kosong ke atas meja.
"Apa maksudmu?"
"Kau tidak boleh membawa Kakak Mong pergi bersamamu," ucap An Guo. Ekspresinya sangat serius saat bicara. "Reputasinya bisa rusak. Kenapa tertawa?"
"Karena kau sangat lucu." Lei mengembuskan napas panjang sebelum duduk di atas kursi dengan gerakan santai. "Jika Mong pergi denganku, mereka akan berpikir kami kakak beradik, atau paman dan keponakannya. Siapa yang akan mengira jika kami sepasang kekasih?"
An Guo menggelengkan kepala. "Paman, sebenarnya usiamu berapa?"
"Kenapa kau bertanya tentang usiaku?" Lei menyipitkan mata. Sifat penuh perhitungan An Guo jelas diturunkan dengan baik oleh Jian Gui. "Apa hubungannya dengan usiaku?"
"Kalian berdua jelas tidak memiliki kemiripan," terang An Guo. "Siapa yang akan percaya jika kalian adik dan kakak?" tanyanya. "Tidak akan ada yang percaya juga jika kau merupakan paman dari Kakak Mong. Wajahmu itu ..." ia menjeda singkat, "wajahmu masih terlihat sangat muda. Selain itu, apa yang akan dipikirkan oleh anggota Suku Chuan saat tahu calon kepala suku mereka berpergian dengan seorang pria asing?"
"Aku paman angkatnya," jawab Lei.
"Apa Suku Chuan mengakui hal itu?" An Guo bertanya cepat. "Bagi mereka kau hanya seorang pria asing," tekannya. "Jadi Kakak Mong tidak boleh bepergian berdua denganmu!"
Lei memiringkan kepala ke satu sisi. Kedua tangannya dilipat di depan dada. "Kenapa aku merasa kau tidak suka aku bersama dengan Mong?"
"Kau pria tidak punya hati, bagaimana bisa aku mengizinkan kakakku bersamamu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/196667338-288-k649058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)
FantastikHighest rank #1 Palace VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Awalnya Mong hanya ingin melarikan diri dari keharusan menikah dengan pria pilihan Kepala Suku Chuan. Namun, perjalanannya bersama Yulan serta pertemuan dengan Putra Mahkota Kekais...