Bab 80.2 DAUN KERING MELAPUK

613 75 5
                                    

Hallo2 .... Yang minat beli pdf bisa DM wattpad atau ig saya, harga special promo seharga 56 rb. (Jumlah words > 220K words)

Happy reading guys .... ^^

Terima kasih.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan cerita2 saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Bulan menggantung di langit. Istana Kerajaan Angin diliputi udara dingin dipenghujung musim gugur. Liqin membetulkan jubah bulu yang tersampir di pundaknya sebelum berjalan. Ekspresi wanita itu terlihat angkuh, kedua matanya berkilat penuh dendam.

Di belakangnya, Dayang Hua berjalan mengekori. Ia membawa satu lentera di tangan sementara dua dayang yang lebih muda membawa lentera lain dan berjalan di kanan kiri Liqin. Mereka terus berjalan dalam keheningan hingga akhirnya tiba di Paviliun Awan Suci yang ditempati oleh Selir Keempat.

Kedatangan permaisuri tentu mengejutkan. Ah Cy datang menyambut dengan ramah walau hatinya berdegup gelisah. Ia memiliki pemikiran buruk terhadap Liqin dan Ah Cy tidak bisa melenyapkan pemikiran itu dari dalam kepalanya.

Memberi hormat dengan gerakan anggun, Ah Cy berdiri tidak jauh dari Liqin. Ia sedikit menunduk, menunggu permaisuri duduk dan bicara.

Aroma bunga samar tercium, membuat Liqin menutup bagian bawah hidung dengan saputangan. "Bau apa ini?" tanyanya, mendengkus pelan. Kening wanita itu ditekuk dalam, matanya menyisir ke segala arah.

"Lapor Yang Mulia, ini wangi dupa beraroma mawar," jawab Ah Cy. Ia menggerakkan pelan tangannya. "Selir Keempat memasang dupa beraroma mawar karena belakangan ini banyak nyamuk di paviliun," tambahnya.

Liqin masih menekuk wajah. "Kenapa tidak memilih aroma lain? Bau ini sangat mengganggu."

Ah Cy hanya menundukkan kepala. Sebenarnya menjadi hak Selir Keempat untuk memilih aroma dupa apa pun yang disukainya. Selain itu, Ah Cy berpikir aroma mawar yang tercium di dalam ruangan ini tidak mengganggu dan beraroma lembut.

"Lupakan!" Liqin menggibaskan satu tangannya. Wajah permaisuri terlihat kecut, tidak bersahabat. "Aku ingin melihat keadaan Selir Keempat dan Pangeran Kedua." Memerhatikan cincin giok yang melingkar di jari manisnya, Liqin terdiam beberapa saat. Lewat bulu matanya kini ia memerhatikan Ah Cy. "Bawa mereka ke sini!"

Ah Cy membungkuk dalam sebelum menjawab. "Mohon ampun Yang Mulia, saat ini kondisi Selir Keempat masih belum pulih sepenuhnya. Tubuhnya masih ringkih—"

Decakan Liqin membuat Ah Cy bungkam. Wanita itu berdiri cepat. "Bawa Pangeran Kedua kepadaku. Aku ingin melihatnya!" ucapnya, mutlak.

.

.

.

Setelah selesai sarapan, Yulan segera menarik tangan Yuxi keluar rumah. Dari semua orang, sepertinya ia menjadi orang paling bersemangat untuk berjalan-jalan. Mereka pun akhirnya keluar rumah sebelum matahari berada di puncak kepala dan seperti biasa, Yuxi memberi isyarat agar Mong dan Lei bisa berjalan berduaan.

Keheningan menyelimuti pasangan itu. Lei terlihat tenang sementara Mong masih gugup. Rasa malu menguasai dirinya saat ini. Kedua pipinya mulai memanas saat teringat kejadian beberapa hari lalu.

TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang