Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.
.
.
.
Bab 07
.
.
.
Happy reading!
.
.
.
Yulan terus berteriak, meminta Guang Wei untuk menurunkannya. "Zhong Guang Wei, kau mencari mati?" Ia terus meronta, tangannya memukul punggung Guang Wei, marah. Yulan mendelik, tidak bersahabat saat Guang Wei menurunkannya dengan hati-hati. "Jangan pikir aku tidak bisa menghajarmu!"
Guang Wei terkekeh pelan. Wajahnya berubah serius saat mendengar suara Ling Er yang memanggil namanya. Ia langsung membekap mulut Yulan, tatapannya tertuju ke arah sungai. Ia bisa bernapas lega saat empat wanita itu pergi ke arah lain untuk mencarinya.
"Aku harus menemani Kakak Mong." Yulan berkata setelah Guang Wei melepaskan bekapannya. "Kenapa kau malah membawaku ke sini?" keluhnya, sebal.
Guang Wei tidak langsung menjawab. Ia mengambil tempat di sisi kanan Yulan, menyandarkan punggung ke pohon besar di belakangnya. "Kenapa kalian pergi tanpa pengawalan?"
Yulan berhenti bergerak. Kakinya masih terasa sakit karena itu dengan berat hati ia mendudukkan diri kembali.
"Kenapa Paman Kerajaan Qiang mengizinkan kalian pergi tanpa pengawalan?" Sungguh, Guang Wei tidak mengerti kenapa paman ketiganya bisa mengizinkan dua orang perempuan muda pergi tanpa pengawalan yang seharusnya. Ia bergerak, mengubah posisi duduk, menghadap Yulan. "Bagaimana jika kalian bertemu perampok?" tanyanya. "Atau bandit? Banyak bandit bekeliaran di wilayah ini."
Yulan menggaruk pipi kiri yang terasa gatal hingga membuat kulitnya yang seputih salju memerah. "Kami hanya pergi ke Perguruan Feniks, jadi untuk apa pengawalan?" Ia balik bertanya dengan nada ringan.
"Eh, kami juga dalam perjalanan pulang menuju perguruan," terang Guang Wei. Ia menghela napas penuh kelegaan. "Kalian harus melanjutkan perjalanan bersama kami!" Itu sebuah perintah. "Apa?" tanyanya saat Yulan mendelik. "Aku tidak akan mengizinkan kalian pergi tanpa pengawalan."
"Jika ayahku memberiku kepercayaan, kenapa kau harus mengekang?" tanya Yulan. "Kami bisa melanjutkan perjalanan tanpa kalian. Aku tidak mau melanjutkan perjalanan denganmu—"
"Bagaimana dengan Kakak Mong?" potong Guang Wei, berhasil membuat Yulan kehabisan kata. "Apa kau pikir dia tidak merindukan An Guo?"
Yulan tidak langsung menjawab. Ia memasang pose berpikir. "Sikap An Guo sangat menyebalkan. Dia sengaja bersikap seperti itu untuk menyakiti hati kakakku. Bagaimana mungkin aku mengizinkan mereka bersama lebih lama?" Yulan menggelengkan kepala sebelum kembali bicara, "Lebih baik kami melanjutkan perjalanan tanpa kalian," tegasnya.
"Tidak bisa!" Giliran Guang Wei yang menggelengkan kepala. "Jika ibunda tahu aku membiarkanmu pergi tanpa pengawalan, beliau pasti menghukumku tanpa ampun."
"Itu urusanmu."
"Dingin sekali," keluh Guang Wei. Keduanya terdiam untuk beberapa saat. "Omong-omong, kenapa kau tidak antusias saat bertemu dengaku dan An Guo? Seharusnya kau memperkenalkan diri kepada kami sejak awal. Bukan begitu?"
Yulan memasang wajah tanpa ekspresi. "Kenapa aku harus melakukannya?"
"Karena kita keluarga."
Decakan Yulan membuat Guang Wei menaikkan satu alis, tinggi. "Pertama; kalian pasti tidak akan percaya jika aku mengatakan putri dari Jian Qiang," terangnya. "Kedua, sejujurnya aku tidak mau bertemu dengan kalian." Pengakuannya mengejutkan Guang Wei.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)
FantasíaHighest rank #1 Palace VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Awalnya Mong hanya ingin melarikan diri dari keharusan menikah dengan pria pilihan Kepala Suku Chuan. Namun, perjalanannya bersama Yulan serta pertemuan dengan Putra Mahkota Kekais...