Hallo2 ... selamat malam. Guys, untuk pdf akan saya kirim tanggal 21 malam ya. Buku akan saya kirim akhir bulan ini. Maafkan molornya satu bulan lebih. T-T
Untuk yang beli buku Mong, bisa DM wattpad saya dan infokan alamat email ya. Akan saya kirim pdfnya terlebih dahulu sembari menunggu buku selesai cetak dan dikirim. Terima kasih. ^^
.
.
.
Dilarang menyalin, menjiplak dan mempublikasikan cerita-cerita saya tanpa seizin penulis.
.
.
.
Happy reading!
.
.
.
Ketiga Pangeran dari Kerajaan Angin memasang ekspresi tidak terbaca saat tidak menemukan keberadaan ketiga keponakannya di perguruan, siang ini. Ying menatap Jian Yong dan Lei bergantian. "Mereka pasti mencari Mong," ucapnya berekspresi serius. Pandangan Ying kini tertuju ke langit mendung di kejauhan. Suara petir terdengar, kilat menyambar di bagian selatan. "Kita harus menemukan mereka sebelum hujan turun."
Ketiganya tidak lanjut bicara. Mereka meloncat naik ke atas punggung kuda masing-masing, melesat keluar dari perguruan untuk mencari ketiga keponakannya.
Di tempat lain, Yuxi mengembuskan napas panjang. Perjalanannya menuju Kerajaan Angin terpaksa harus ditunda karena langit begitu gelap. Wanita itu harus mencari tempat aman untuk istirahat karena medan yang akan dilaluinya berbahaya jika dilalui saat hujan. Jalanan berbukit itu meliuk-liuk dengan jurang di sisi kiri yang pasti akan sangat licin saat dan setelah hujan reda.
Mengembuskan napas panjang, Yuxi menatap perbukitan yang terhampar di hadapannya. Walau hujan sudah reda pun, dia tidak bisa melewati jalur itu dengan kereta bobroknya. "Terpaksa harus memutar," gumamnya terlihat tidak bersemangat.
Berusaha menyembunyikan kereta bobroknya, Yuxi menengadah. Matanya mengerjap beberapa kali saat tetesan air hujan mulai turun. Siang berubah gelap sepenuhnya. Hujan turun semakin deras. Air sungai pasti akan meluap, pikirnya.
Tidak jauh dari tempat Yuxi bersembunyi, Yulan, An Guo dan Guang Wei menghentikan langkah kaki kuda mereka. hujan yang turun dengan sangat deras memaksa ketiganya untuk menghentikan pencarian.
"Kita harus mencari tempat untuk berlindung." Guang Wei bicara dengan suara keras untuk mengimbangi suara hujan. Ia mengusap wajahnya yang basah oleh air hujan lalu melihat ke kanan dan ke kiri. Suara gemuruh air sungai di kejauhan membuat ketiganya memutar kuda tunggangan mereka dari tempat itu.
Merapatkan mantel yang dikenakan, Yulan menyipitkan mata. Kening remaja itu ditekuk dalam, telunjuknya terarah ke satu titik. "Di sana ada kereta. Bagaimana jika kita mendekat?" tanyanya.
An Guo dan Guang Wei melajukan pelan kuda mereka dan berhenti tepat di sisi kanan dan kiri kura Yulan. Keduanya terlihat tidak yakin, ekspresinya meragu. Jika tidak dilihat dengan saksama, mereka tidak akan tahu ada sebuah kereta di balik semak-semak tinggi itu. Siapa pun pemiliknya, pasti sengaja menyembunyikan kereta itu.
Ketiganya masih belum bergerak dari tempat mereka saat jendela kereta itu digeser dari dalam. Sebuah tangan menjulur dari dalam kereta, menengadah lalu ditarik kembali ke dalam.
"Seorang wanita," bisik Yulan. Entah kenapa ia merasa aman.
Beberapa detik kemudian, An Guo merasa seluruh napasnya ditarik paksa dari dalam paru-parunya. Sekilas wanita di dalam kereta itu menjulurkan kepala ke luar jendela. Tidak, An Guo tidak mungkin salah mengenali. Wajah wanita itu sama persis seperti wajah ibu kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - MONG (Princess Of The Desert)
FantasiaHighest rank #1 Palace VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Awalnya Mong hanya ingin melarikan diri dari keharusan menikah dengan pria pilihan Kepala Suku Chuan. Namun, perjalanannya bersama Yulan serta pertemuan dengan Putra Mahkota Kekais...