Assalamualaikum^^
Pagi ... Eh ini pagi atau masih siang yak? HeheHi I'm comeback temen-temen :v
Oke langsung aja yak :vSebelumnya, aku cuma mau ngingetin. Jangan lupa vote dan komennya.
Aku ulangi lagi, hargai setiap karya orang :(
Karena ngerangkai cerita itu gak gampang.
Oke udah hehe :vHappy reading 💜
-
-
Singkat cerita Keynara sudah sampai didepan rumahnya. Dengan hati yang tak karuan, Keynara bergegas menuju kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya, Keynara duduk di pinggir kasur. Kemudian, merebahkan tubuhnya dengan posisi telentang. Matanya menatap langit-langit kamar, Helaan nafas berat terus Keynara hembuskan.
Keynara merogoh saku roknya. Memegang saputangan yang pria tadi berikan.
Ia tidak menyangka, ternyata pria itu tidak seburuk yang ia bayangkan sejak awal.
Keynara terus memandangi saputangan tersebut. Seraya tersenyum mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
Memang benar, Jangan menilai seseorang dari covernya itu nyata. Buktinya, pria yang awalnya Keynara pikir dia menyebalkan, ternyata punya sisi baik juga.
"Dia siapa yah," gumam Keynara dalam hati, seraya tersenyum sendiri.
Drrrtttt ....
Tiba-tiba ponsel Keynara berbunyi. Keynara meraba meja kayu di samping tempat tidurnya.
Terdapat notifikasi pesan di WhatsApp nya.
Nomor teleponnya bahkan Keynara tidak mengenalnya.
Keynara membuka dua pesan WhatsApp Nya.
P
ini gue Friska. Tugasnya udah Lo Kerjain kan!Keynara terkejut, melihat isi pesan WhatsApp nya. Dalam hati Friska bertanya, bagaimana Friska bisa mendapatkan nomor ponselnya?
Keynara baru ingat, bahwa Friska ini adalah anak dari pemilik sekolahnya itu. Pasti dengan mudah saja ia tahu nomor Keynara.
Keynara segera membalas pesannya.
Iya Fris.
Gud girls👌Awas yak! Kalau sampe tugasnya belom kelar Lo bakalan rasain sendiri AKIBATNYA!Sebenarnya Keynara ingin menolak. Namun, mengingat Friska adalah anak dari pemilik sekolahnya, ia takut kalau beasiswa di sekolahnya dicabut.
Tanpa membalasnya, Keynara segera bangkit. Mengganti pakaian seragam sekolahnya, dengan pakaian santainya.
Kemudian Keynara mengambil laptopnya. Mulai mengerjakan tugas. Tugas yang seharusnya dikerjakan secara kelompok itu Keynara kerjakan sendiri.Butuh waktu 30 menit akhirnya Keynara sudah selesai mengerjakannya.
Setelah selesai mengerjakan, kini tahap terakhir ia harus melakukan printer.
Karena Keynara tidak punya mesin printer tersebut, Keynara segera bersiap-siap untuk pergi ke warnet dekat rumahnya.
Suara perut Keynara berbunyi.
Keynara lupa bahwa ia belum mengisi perutnya sejak pagi hari. Mungkin ia hanya minum tadi di jalan saat ia pulang sekolah.
Keynara lantas bergegas berjalan kearah dapur. Sepertinya makanan yang tadi pagi ayahnya siapkan masih ada, karena Keynara tidak memakannya.
Setelah sampai di dapur, Keynara segera menyantap makanannya. Seperti biasa, makanan yang ayahnya buat selalu enak.
Ingin menambah porsinya, tapi Keynara ingat ia harus pergi ke warnet.
Setelah setelah makan, Keynara berjalan keluar rumahnya.
Kulit Keynara merasa merinding. Matahari kini tertutup oleh awan abu-abu, Langit sore yang biasanya indahpenuh warna, kini tampak suram ditambah angin berhembus cukup kencang.
Sepertinya hujan akan tiba. Tidak membuang waktu lama, Keynara segera berjalan menuju warnet dekat rumahnya.
Keynara sengaja berjalan kaki. Karena jaraknya pun lumayan dekat mungkin butuh waktu 15 menit untuk berjalan.
Keynara sudah hampir sampai. Mungkin butuh waktu 5 menit lagi. Keynara segera mempercepat langkahnya.
Namun, tiba-tiba saja langkahnya terhenti. sebuah motor besar berhenti disampingnya . Keynara melihat kearah motor tersebut. Tak lama kemudian, seseorang dibalik helm full face nya menyodorkan helm kearahnya.
Keynara tidak mengenalinya. melihat seseorang itu memakai helm full face.
Keynara hanya memandanginya saja. Tidak lama kemudian, seseorang itu membuka kaca helm full face nya. Rupanya itu Brian.
"Naik," ucapnya singkat.
Keynara menggeleng menolak ajakannya.
"Buruan key," ucapnya ulang.
"Key mau ngerjain tugas," jawab key dengan gerakan tangannya.
Keynara mengabaikan Brian. Ia kemudian berjalan. Akan tetapi, saat Keynara berjalan Brian menarik tangan Keynara.
"Gua bilang naik ya naik Key!" suaranya meninggi memaksa Keynara.
Keynara yang tidak punya pilihan, kemudian mengikuti perintahnya.
"Pegangan," ujarnya singkat.
Ia kembali menuruti perintahnya.
Brian mulai melajukan motornya dengan cukup kencang.
Keynara yang tidak biasa merasa seperti dibawa oleh pembalap.
Keynara menepuk-nepuk punggung Brian. Angin yang kencang, menambah Keynara ketakutan.
Disisi lain, Brian melihat kearah spion motornya. Ia tersenyum dibalik helm full face nya, karena melihat ekspresi Keynara yang ketakutan.
*****
TBC ^^
Jangan lupa vote dan komen yak😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Keynara
Teen FictionKeynara. Gadis lugu, berparas manis. Tak luput dari itu, gadis tersebut mempunyai kelainan, dia seorang tunawicara. Namun, kekurangannya tidak pernah ia jadikan penghalang untuk meraih impiannya. Dia kerap kali di bully oleh temannya, diperlakukan...