28. Puih cobaan.

178 34 6
                                    

Assalamu'alaikum^^
Selamat malam :)
Jangan lupa votment yakkk!

Btw aku mau sedikit ngeluh hehe :)
Kenapa cuma di baca aja? :( Kenapa gak di vote? Atau komentar tinggalkan jejak gitu :) susah yah?

Tapi gapapa. Makasih buat yang udah baca tanpa meninggalkan jejak:)

Happy reading 💜
__________________________

"aunty, kata temen-temen pelangi itu indah. Kapan kak, aku bakal liat pelangi?"

"Tentu, sebentar lagi kamu pasti bakal liat pelangi,"

"Tapi aunty, sebelum aku liat pelangi, aku mau liat muka kak Key, pasti lebih cantik daripada pelangi kan, aunty?"  ucap anak kecil itu dengan lugu.

Keynara termenung mendengar ungkapan yang di ucapkan oleh anak laki-laki yang berusia 5 tahun tersebut. Bersama dengan ibu Diah pemilik panti asuhan ini. Sekitar 1 tahun Keynara mengenal tempat ini. Dahulu, ia tahu hanya karena ayahnya membawanya kesini.

Keynara mengelus lembut kepala Cakra dengan penuh kasih sayang. Kemudian, mengeluarkan coklat di tasnya. Menaruhnya di tangan Cakra.

"Kak, kenapa kakak gak pernah ngomong sama Cakra? Apa karena Cakra gak bisa liat Kakak?"

Pertanyaan itu sontak membuat Keynara terkejut. Sungguh, bukan tidak ingin. Akan tetapi semuanya karena kekurangan yang ia punya.

"Sudah-sudah, Kak key ini dia itu istimewa Cakra. Jadi dia tuh gak sembarangan ngomong sama siapapun, cuma orang gede sama pintar yang bisa ngomong sama kak key," potong ibu Diah menjawab pertanyaan Cakra yang polos.

"Jadi Cakra harus jadi orang gede dulu? Trus jadi orang pinter?" tanya Cakra polos.

"Iya, makanya kamu harus rajin belajar, dan semangat. Biar cepat jadi orang gede," lanjut ibu Diah.

Cakra berdiri kemudian meraba wajah Keynara.
"Pasti kak Key cantik," ucapnya dengan senyum manis.

Cup

"Makasih kak Key,"

Keynara terkejut Cakra anak kecil itu mencium pipi kanannya.

Cakra menyeringai, kemudian pergi berjalan dengan tongkatnya,  mendekati temannya yang lain untuk bermain.

Beruntungnya Keynara setelah mengenal anak-anak disini, ia belajar banyak hal. Terutama ia lebih menjadi orang yang bersyukur atas apa yang Tuhan telah berikan. Termasuk kekurangannya ini.

Yah, Disinilah Keynara berada. Sebuah panti asuhan anak-anak yang memiliki kekurangan disabilitas. Keynara selalu mengunjungi anak-anak ini. Terutama Cakra. Anak kecil yang malang. Sewaktu kecil, ibunya meninggalkannya di depan panti asuhan. Entah karena ibunya malu mempunyai anak yang buta, atau karena alasan yang lain.

Keynara menyayangi Cakra seperti adiknya sendiri. Bahkan, ia mempunyai niat meminta ayahnya untuk mengadopsi Cakra.

"Bu, barangnya sudah datang,"

"Bagikan langsung kepada anak-anak pak,"

"Baik buk,"

Ibu Diah tengah berbicara dengan bapak yang mengantar barang-barang tersebut.
Entah dari siapa, barang-barang sebanyak itu dikirim ke panti.

Keynara menanyakan kepada ibu Diah dengan bahasa isyaratnya, perihal siapa yang telah mengirim barang-barang untuk anak panti sebanyak itu.

"Dari siapa itu buk?" tanya Keynara penasaran.

Keynara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang