Assalamu'alaikum^^
Selamat malam Sabtu buat orang yang selalu aku tunggu :v
Gimana kabarnya? Semoga sehat selalu yah reader setia cerita ini :'
Btw part ini ada unsur perang dunianya :v maaf yah kalau ada typo, aku buru-buru soalnya ngetiknya. :'
Maaf yah aku telat post nya sekarang :'
Btw jangan lupa vote dan komennya!
Taburin bintangnya juga dong :( biar aku makin semangat.Udah ah kelamaan :v
Semoga sukaa :')
Happy reading 💜
_________________________________"key kantin yuk!" ajak Safira, dengan suara anak kecil mengajak bermain. Ia berdiri disamping meja Keynara.
Keynara sibuk menaruh buku didalam tasnya. Kemudian menuliskan dibuku kecilnya.
"Kamu duluan aja, aku mau ke kamar mandi dulu," tulis Keynara kemudian tersenyum lebar kearah Safira.
"Jangan lama-lama," Safira melambaikan tangan heboh kemudian keluar kelas.
Meskipun Keynara belum lama mengenal Safira, mereka berdua sekarang tampak seperti seseorang yang telah mengenal lama.
Sebenarnya, Safira lah yang selalu bertingkah seakan-akan dekat dengan Keynara. Namun, Keynara merasa senang bisa berteman dengan Safira. Sementara itu, seisi kelas terus menggosipkan Safira, yang mau saja berteman dengan Keynara.
Setelah membereskan mejanya yang berantakan, Keynara beranjak keluar kelas menuju kamar mandi. Sebelum masuk ke bilik kamar mandi, Keynara berdiri didepan kaca sebentar. Sekedar melihat dirinya. Dalam hatinya bertanya, apakah pantas, jika dirinya menyukai Rafa?
Keynara pun masuk ke bilik kecil kamar mandi.
Setelah buang air kecil. Keynara berdiam diri sebentar merapikan rambut yang ia ikat.
Byurr
Keynara memejamkan mata. Dari atas kamar mandinya, seseorang telah menumpahkan air kebawah Keynara.
Dingin. Keynara merasakan sesuatu telah membasahi tubuhnya. Keynara membuka matanya, menampaki tubuhnya yang kini basah kuyup bermandikan air dan telur.
Tak satu jengkal pun ditubuhnya yang kering. Bau amis kini tercium dari tubuhnya sendiri.
Apa lagi ini? Sepertinya hal buruk selanjutnya akan datang pada Keynara. Seperti biasanya, Keynara pasrah saja akan hal yang terjadi selanjutnya.
Keynara terdiam sejenak, ragu untuk membuka pintu bilik. Dari luar terdengar seseorang menertawakannya dengan puas.
Tidak ada pilihan lain, Keynara membuka pintu bilik tersebut. Dihadapan sudah tidak asing lagi melihatnya.
Siapa lagi kalau bukan Friska dan teman-temannya? Namun, kali ini pelakunya Cindy. Ia mendapati Cindy sedang memegang ember kosong, sudah dipastikan Cindy pelakunya.
Keynara mencoba mengabaikan apa yang dilakukan mereka. Ia mencoba melewati mereka.
Cindy dengan langkah cepat, menarik baju Keynara. Ia terkesiap ketika Cindy menarik bajunya dengan kasar.
Plakk!!
Bagai tersambar petir disiang bolong. Sebuah tamparan mendarat pas di pipi keynara.
Perih, sakit, yang kini Keynara rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keynara
Teen FictionKeynara. Gadis lugu, berparas manis. Tak luput dari itu, gadis tersebut mempunyai kelainan, dia seorang tunawicara. Namun, kekurangannya tidak pernah ia jadikan penghalang untuk meraih impiannya. Dia kerap kali di bully oleh temannya, diperlakukan...