30. cemburu?

161 29 0
                                    

Assalamu'alaikum

Hai... Aku balik lagi nih, Setelah sekian lama gak update cerita ini.

Sebelumnya, aku minta maaf yah!
Rutinitas aku yang akhir-akhir ini sibuk, yang ngebuat aku jarang update. Ditambah kuota juga wkwk :v
Nahkan jadi curhat :v

Sekarang, aku mau triple update. Sebagai gantinya kemarin aku gak update.

Setiap subscribers, vote dan komentar, selalu aku tunggu di notiv 🤗
Jangan lupa vote sebelum membaca yah!
Hargai karya orang lain.

Happy reading 💜
_______________________________________

Hari ini Keynara memutuskan untuk mulai masuk ke sekolahnya. Sebenarnya, Keynara ingin terus menemani ayahnya yang sedang terbaring di rumah sakit. Apa boleh buat, Keynara sendiri tidak bisa. Mengingat, ia di terima di sekolah itu karena jalur prestasi dengan nilainya yang tinggi. Jika ia terus menerus tidak masuk sekolah, otomatis pihak sekolah juga akan mencabut beasiswa itu.

Belum lagi biaya rumah sakit ayahnya. Sebagian besar biaya untuk rumah sakit di peroleh dari hasil tabungan, serta menjual beberapa barang elektronik di rumahnya. Keynara sendiri masih tidak tahu, darimana ia mendapatkan biaya untuk operasi ayahnya. Tersirat dalam pikirannya, ia akan menjual rumah yang ia tempati saat ini.

Titttttt

Sebuah motor sport merah berhenti tepat di depan halaman rumah Keynara. Seorang pria dengan helm full face nya menyodorkan helmnya.

Pria itu membuka kaca helm full face nya kemudian, sebuah senyuman manis ia lontarkan untuk gadis yang ia cintainya itu.

"Udah siap?"

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya, dan hanya membalas senyuman pria tersebut.

Keynara menaiki motor sport pria tersebut. Pria tersebut mulai melajukan motornya, gadis itu tampak tersenyum bahagia, walaupun sebenarnya ia sedang tidak baik-baik saja.

Dalam perjalanannya menuju sekolah, gadis itu meneteskan air matanya. Berharap Tuhan akan memberikan jalan keluar setiap masalahnya.

"Tuhan, apapun  yang akan terjadi selanjutnya,  Aku hanya berharap semuanya akan indah pada waktunya. Aku percaya, rencanamu itu indah." Harap Keynara dalam lubuk hatinya.

Sekarang, Keynara telah sampai di sekolahnya, bersama pria yang ia anggap sahabatnya itu. Siapa lagi, kalau bukan Brian.

Keynara dan Brian berjalan menuju kelasnya. kemudian, seluruh sorot mata tertuju pada Keynara dan Brian.

"Kok bisa sih si Brian Deket sama si cewek bisu,"

"Emang gatau malu tuh cewek!"

"Iww jijik gue,"

Lontaran kata demi kata Dari orang yang tidak suka akan kebersamaan Brian dan Keynara. Keynara hanya mengabaikannya. Lain hal dengan Brian ia tidak suka jika wanita yang ia cintai dalam diam itu di ejek oleh siapapun.

Brian mendekat kearah orang yang berbicara buruk tentang Keynara. Dengan tatapan mata tajamnya, kemudian, pria itu melontarkan kata-kata yang cukup untuk membungkam mulut orang yang telah  mengejak Keynara.

"Lo pikir, lo sesempurna apa? Dia lebih baik, daripada orang-orang yang gak punya hati kayak lo semua." ucap Brian dengan tegas seraya dengan tangan yang menggenggam tangan Keynara.

Semuanya lantas diam seketika, atas ucapan Brian. Lain hal dengan Keynara. Ia hanya menundukkan pandangannya.

"Angkat muka lo, lo lebih dari mereka. semakin lo pasrah, mereka semakin menjadi." ujar Brian singkat.

Sementara itu, tanpa mereka sadari. Ada orang  yang memperhatikannya dengan penuh kecemburuan, atas kedekatan Brian dan Keynara.

Itu Rafa dan Friska. Dari tempat lain, mereka sebelumnya telah melihat Brian dan Keynara.

Rafa dengan perasaan aneh yang sebelumnya pernah  ia rasakan, namun tidak pernah sekesal seperti ini. Sama halnya dengan Friska. Gadis itu membuang napasnya panjang.

"Lo, bener-bener nyari masalah sama gue bitch"

"Gue bakalan kasih pelajaran yang setimpal setelah ini," ujar Friska dengan tangan yang mengepal dan emosional.

Sementara Rafa, ia sendiri bingung dengan perasaannya itu, ia merasa kacau akan perasaannya saat ini.

"What? Apa mungkin, Gue cemburu??

"Sialan! Ngapain gue mikirin itu!"

Keynara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang