Assalamu'alaikum^^
selamat malam 💜
Jangan lupa vote dan komen!!Happy reading 💜
_____________________________"Lo ... Eh kamu gapapa?" tanya wanita itu tersenyum kepada Keynara.
Keynara Hanya tertunduk, menganggukkan kepalanya.
"Kamu, Keynara kan?" ucap wanita itu.
"Darimana ia tahu nama aku," batin Keynara.
"Kamu gak inget sama aku?" tanya wanita itu.
Keynara masih memandang wajah wanita itu secara detail. Memang, wajahnya seperti ia pernah melihatnya. Tapi dimana?
Keynara masih terus memikirkan siapa wanita itu. Tapi tetap saja, ia tidak kunjung mengingatnya.
"Astaga, aku Safira. Kamu kan yang waktu itu udah nolongin adik aku?" ujarnya seraya menepuk jidatnya.
Benar. Keynara baru ingat sekarang, pantas saja ia seperti merasa pernah bertemu dengannya sebelumnya. Akan tetapi kenapa ia bisa berada disekolah ini?
Keynara segera tersenyum kepada Safira. Lalu merogoh pulpen dan buku kecilnya yang selalu ia gunakan untuk berbicara dengan orang lain.
Keynara menuliskan kata demi kata dengan cepat.
"Ah iya, maaf aku baru ingat. Terimakasih," tulis Keynara dibuku kecilnya itu.
"Yaelah, udah kali gapapa Key," ucap Safira tersenyum.
Keynara hanya menganggukkan kepalanya paham. Tetapi kenapa ia ada disini?
"Oh iya, Kamu kenapa diem sih? kenapa kamu gak ngelawan mereka?" tanya Safira kesal melihat apa yang telah dilakukan Friska dan teman-temannya.
Tidak ingin menjawabnya, dan berlama-lama, Ia langsung segera menuliskannya kembali dibuku kecilnya.
"Aku harus pergi sekarang, aku pamit, sekali lagi terimakasih," tulis Keynara
Belum sempat Safira mendapat jawaban dari Keynara, Keynara langsung meninggalkannya dengan langkah cepat.
"Kenapa dia?" batin Safira bertanya-tanya.
****
Keynara berlari menuju kelasnya secepat kilat. Yang ia pikirkan sekarang adalah sampai dengan selamat menuju kelasnya tanpa diganggu oleh Friska dan teman-temannya lagi.
Brukkk
Keynara baru saja menabrak dada bidang milik seseorang.
"Key," ucap seseorang yang baru saja ia tabrak tanpa sengaja.
Suara berat yang dingin itu ia begitu mengenalnya. Keynara segera melihatnya.
Ah sial, pagi ini semua rencananya gagal. Saat tadi ia bertemu Friska dan teman-temannya, dan sekarang ia harus bertemu dengan Brian.
10 detik terjadi adegan saling tatap menatap diantara mereka. Namun, Keynara teringat bahwa ia harus menjauh dari Brian.
Ia tidak ingin terkena masalah kembali.
Keynara segera menjauhkan posisinya, dari dada bidang milik laki-laki yang berpostur tinggi dengan mata sipit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keynara
Teen FictionKeynara. Gadis lugu, berparas manis. Tak luput dari itu, gadis tersebut mempunyai kelainan, dia seorang tunawicara. Namun, kekurangannya tidak pernah ia jadikan penghalang untuk meraih impiannya. Dia kerap kali di bully oleh temannya, diperlakukan...