14. Mengapa kalian membenciku?

188 38 6
                                    

Assalamu'alaikum ^^

Ohayou gozaimassu :v
Eh ngomong apaan dah :v

Oh iya 😪
Kemaren ada yang komentar nagih sama cerita aku :) makasih banyak udah suka sama ceritanya, ternyata aku gak sia-sia bikin cerita :')

Aku cuma mau ngingetin lagi hehe ....
Jangan lupa vote dan komen!!
Dan kalau kalian suka, jangan lupa masukin ke perpustakaan yak!!

Oke udah gitu doang :v
Lopyu buat yang baca :v

Happy reading💜
______________________________

Pelajaran pertama Untuk hari ini adalah pelajaran ekonomi. Jam pelajaran diawali dengan mengabsen murid-murid.

Seperti janjinya, ibu Tia selaku guru ekonomi serta wali kelasnya menagih tugas makalah yang kemarin ia tugaskan.

Brian mengumpulkan semua makalah tersebut.

Sudah dipastikan Keynara akan dipanggil kedepan karena Friska mencoret namanya Keynara.

Ibu Tia memeriksa setiap makalah yang dikerjakan oleh para muridnya. Tatapan ibu Tia beralih kearah Keynara.

Keynara yang sudah pasrah, ia menundukkan kepalanya.

"Key! Ikut ibu keruangan,"

"Dan kamu Brian, tolong bawa semua makalah ini meja ibu,"

Keynara berjalan dibelakang ibu Tia menuju ruang guru.

Setelah sampai diruang guru, ibu Tia menanyakan alasan mengapa ia tidak bekerja dalam tugas kelompoknya.

"Key, mengapa kamu tidak bekerja dalam kelompok?" tanya ibu Tia.

Keynara tidak menjelaskan, seperti biasa ia hanya menundukkan kepalanya.

"Setau ibu, kamu murid yang berprestasi sebelumnya," ujar ibu tya seraya menatap Keynara.

"Silahkan keluar, seperti kamu ketahui lari sebanyak 30 putaran, tapi ibu akan memberikan keringanan, asal kamu tidak mengulanginya kembali," ujar ibu Tia menjelaskan.

"Lari sebanyak 10 putaran,"

Keynara menghela nafas panjang. Kemudian berlari Menuju lapangan. saat keluar, ia berpapasan dengan Brian yang sedang membawa makalah ke meja guru. Keynara menghiraukannya, Ia kemudian berlari mengelilingi lapangan.

Keynara merasa kelelahan, nafasnya memburu. peluh keringat membasahi pipinya, ia baru saja mengelilingi 5 putaran.

Keynara tengah merasa pusing, ia terus menahannya. Hingga pada putaran ke-tujuh rasa pusingnya kian menjadi.

Keynara berhenti, tubuhnya oleng. Pandangan samar, hingga akhirnya mata Keynara terpejam dengan sempurna.

Keynara terbangun, dan mendapati dirinya yang sedang berada diatas kasur.

Dan ruangan yang tidak begitu besar, serta tercium bau obat-obatan.

Tak salah lagi, ini UKS.

Keynara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang