Assalamualaikum teman-teman semua, selamat malam🌙
Semoga suka yak! jangan lupa vote dan komen nya juga sebelum baca!
Terimakasih.SELAMAT MEMBACA^^
****
Sorot cahaya mentari, kini menembus ruangan kamarku. Hawa yang sejuk menembus masuk lewat jendela kamarku. Kemudian Kurasakan hembusan angin tersebut menembus kulitku.
Kulihat jam menunjukkan pukul 5 pagi. Aku pun terbangun, mengingat hari ini adalah hari tepat dimana hari pertamaku masuk sekolah.
Tubuhku masih berbalut selimut tebal, masih enggan untuk beraktivitas.
Tapi sayangnya, Aku tidak bisa berlama-lama dalam Zona nyaman seperti ini. Kemudian aku segera berdiri, lalu ku langkahkan kakiku, hendak mandi walau air yang kurasakan saat ini, sudah pasti sangat dingin sekali.
15 menit berlalu, aku telah selesai mandi. Segera aku memakai seragam, yang ayah baru belikan kemarin.
Ukurannya pun tampak pas di tubuhku, ayah memang tau segalanya tentangku.Setelah itu, ku ikat rambutku, dan sesudah itu tak lupa kupakai kacamata kesayanganku.
kemudian setelah selesai berhias, kuambil tas yang sudah berisikan buku yang telah aku siapkan sebelumnya.
Aku telah siap, tahap terakhir adalah berpamitan dengan ayah.
"Key. Kemari, ayok sarapan dulu!"
"Ayah ... Aku sudah mau berangkat sekarang," ujarku tak sabar ingin pergi ke sekolah baruku.
"Tidak baik key, ayah tadi sudah membeli roti bakar kesukaanmu, makan saja dulu key," titah ayah memaksa.
"Hmm ... Baiklah, ayah," ucapku menurutinya.
"Nah gitu dong anak ayah yang cantik," lirih nya memujiku.
Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Segera ku akhiri sarapanku.
"Ayah aku berangkat sekarang ya!" pamitku pada Ayah sambil mengulurkan tanganku hendak bersalaman.
"Tunggu key, kamu melupakan ini,"
Entah apa yang ayah lakukan, dia mengambil sebuah notebook kecil, kemudian kali ini agak sedikit berbeda. Terdapat tali di notebook tersebut.
"Jangan lupa pakai ini, orang lain tidak semuanya mengerti bahasa isyaratmu key," ucap ayah mengingatkanku.
Kemudian ayah mengalungkan notebook tersebut, lalu tersenyum manis kepadaku.
Aku hanya menunduk dan terdiam. Aku tahu, aku berbeda dengan yang lain. Aku terlalu senang akan sekolah ku yang baru, sampai aku lupa akan kekuranganku.
"Key ... Ingat. Kamu adalah gadis istimewa," lirihnya dengan senyuman.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Kemudian ayah merogoh sakunya mengambil uang, untuk bekal jajanku.
"Maaf key, ayah kali ini belum mendapat gajian, lagipula uang yang kemarin ayah pakai untuk membeli seragam barumu. Dan sebagian ayah simpan untuk membayar SPP-mu di bulan pertama," katanya dengan raut wajah yang gundah.
"Ini lebih dari cukup ayah, terimakasih," jawabku dengan penuh rasa bersyukur.
Berbekal uang tiga puluh ribu , bagiku sudah cukup. Sepuluh ribu aku pakai untuk naik angkutan umum, dan sisanya aku pakai untuk uang jajanku. Dan selebihnya aku selalu membawa bekal dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keynara
Teen FictionKeynara. Gadis lugu, berparas manis. Tak luput dari itu, gadis tersebut mempunyai kelainan, dia seorang tunawicara. Namun, kekurangannya tidak pernah ia jadikan penghalang untuk meraih impiannya. Dia kerap kali di bully oleh temannya, diperlakukan...