Jangan pernah memandang seseorang dengan sebelah mata. Ketika kamu menilai seseorang dengan penuh kekurangan, maka yang sebenarnya terjadi adalah seseorang itu mempunyai banyak kelebihan bahkan lebih dari apa yang kamu pikirkan.
-KeynaraAUTHOR POV
Keynara berjalan, pandangannya tidak berhenti melihat kesana-kemari untuk menemukan dimana letak ruang guru tersebut. Namun hasilnya nihil. Yang ia lihat saat ini hanyalah kerumunan para murid. sungguh, saking luasnya bangunan sekolah ini, ia sampai kebingungan sendiri.
Ia ingin sekali menanyakan pada seseorang, namun, ia sangat ragu seseorang itu tidak akan menjawab apa yang ia katakan.
Hingga akhirnya, saat ia berada di koridor kelas, terdapat sosok bapak-bapak tua yang tampak seperti tukang bersih-bersih di sekolah ini.
Ia memberanikan diri, menghampiri bapak tua tersebut untuk menanyakan letak ruang guru. Namun seperti biasa, ia menanyakannya dengan cara menulis di notebook kecil yang ia kalungkan.
Tapi sebelum ia menanyakan, ia menyalami bapak tua tersebut. Mengingat ayahnya selalu mengajarkan agar kita senantiasa hormat kepada orang yang lebih tua dari kita.
"Pak, permisi. Apakah bapak tahu dimana letak ruang guru?" tanya keynara dengan kebingungan.
"Oh itu neng, sebelah sana. Neng lurus saja dari sini, lalu belok ke kiri," jawab bapak tua tersebut, sambil menunjukkan arah.
"Memangnya neng mau bertemu siapa?" tanyanga.
"Saya mencari Pak Hans pak," jawab keynara sambil tersenyum.
"Oh pak Hans, padahal baru saja lewat neng," katanya.
"Yasudah pak, terima kasih," tulisnya kembali disertai dengan senyuman.
Ia kembali berjalan, mengikuti apa yang bapak tua itu katakan.
Beberapa menit kemudian, bel tanda masuk kelas berbunyi. Bagaimana ini, belum juga sampai di ruang guru dan menemui pak Hans, bel sudah berbunyi.Keynara mempercepat langkahnya. Dan sekarang, ia sudah sampai tepat didepan ruang guru.
"Keyna .... " ucap seseorang di belakangnya.
Keyna melihat kebelakangnya. rupanya pak Hans yang sedari tadi ia cari-cari ada di hadapannya saat ini.
"Om ini, mengagetkan aku saja," ucap keyna terkejut.
"Om, ayah menyuruhku untuk menemui om terlebih dahulu," ucap Keyna menyampaikan apa yang ayahnya perintahkan.
Oh iya, Pak Hans ini sebenarnya adalah sahabat ayah keyna sejak SMA. Ia kerap memanggilnya dengan sebutan Om Hans, namun sebenarnya, nama aslinya Burhanuddin.
Ya Om Hans sendirilah yang menyuruh keynara untuk memanggilnya dengan panggilan seperti itu. Entah terserah dia saja. Yang pasti Katanya biar sedikit keren memanggilnya.
Om Hans sendiri adalah salah satu guru yang mengajar disini. Sekaligus orang yang membantu keynara bisa masuk ke SMA AURORA ya walaupun dengan notabene fisiknya yang kurang.
Sekolah ini memang menjadi pilihan kalangan orang-orang high-class.
Namun, bagaimanapun perbedaan status sosial tidak menjamin seseorang untuk berhenti dan menghalangi sebuah impian.Pak Hans juga menguasai bahasa isyarat seperti keynara. Karena dia juga selalu membantu anak-anak disabilitas di panti asuhan.
Jadi jangan heran aku dan pak Hans bisa dengan lancar dalam berkomunikasi."Key, apa kamu sudah lama menunggu?" tanyanya dengan nada lembut.
"Tidak om, aku hanya kebingungan saat mencari letak ruang guru," jawabnya menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keynara
Teen FictionKeynara. Gadis lugu, berparas manis. Tak luput dari itu, gadis tersebut mempunyai kelainan, dia seorang tunawicara. Namun, kekurangannya tidak pernah ia jadikan penghalang untuk meraih impiannya. Dia kerap kali di bully oleh temannya, diperlakukan...