1. Malaikat tanpa sayap

734 96 6
                                    

"terimakasih tuhan, telah menghadirkan sosok malaikat Tanpa sayap untukku.
Aku menyayangimu ayah.
-keynara


Happy reading ❤️

Mentari pagi kini telah menyinari jagat raya bumi. Udara yang sejuk, masuk menyelusup jendela kamarku. Sebenarnya aku sudah terbangun sejak subuh tadi, hanya saja aku tertidur kembali, karena sepertinya tidak ada yang spesial di hari weekend ini.

"Key, Bangun sayang,"

"Key .... Ayah punya kabar baik kali ini,"

Kubuka mataku, terlihat ayah sudah di  sampingku.

"Emm, ayah aku masih mengantuk." Desis ku.

Aku masih enggan untuk bangun dari tempat tidurku, Lagipula ini masih pagi buta sekali.

"Yakin? Kamu gamau tau kabar baik nya," katanya dengan senyum sumringah.

"Huhfftt .... baiklah, ayahku sayang. Aku bangun nih sekarang," kataku pada ayah seraya memeluknya.

"Jadi kabar baik apa?" tanyaku pada ayah sedang penasaran.

"Kabar baiknya adalah .... " ucap ayah

"Apa?" Tanyaku.

"Kamu mandi dulu atuh, lalu sarapan. Setelah itu, akan ayah kasih tau deh kabar baiknya," ucap ayah

"Ihh! Ayah nyebelin tau ga! sekarang aja atuh yah," rajuk ku pada ayah.

"Sudahlah key .... mandi sana, ayah mau membuat makanan untukmu dulu," kata ayahku.

Ayahku memang ayah terhebat untukku, Ia bisa menjadi sosok tulang punggung keluarga, sekaligus ibu rumah tangga.
Jangan tanya mengapa aku begitu dekat, dan lancar berbincang dengan ayah. Karena ayahku sudah paham dengan ucapan yang di iringi bahasa isyaratku. Dan, tentunya ayahku pun menguasai bahasa isyarat.

"Siap laksanakan pak!" kataku sambil bergaya seperti seorang pasukan perang yang di suruh komandannya.

"Kamu ini hadeuhh .... " kata ayahku sambil geleng-geleng terkekeh geli melihatku

Aku berjalan menuju kamar mandi hendak membersihkan diri. Cukup lama sekitar 15 menit aku mandi, aku segera memasuki kamarku kembali, lalu memakai pakaianku lagi.

Kini aku sudah tampil dengan tampilan yang seperti biasa, rambutku yang sebahu, lalu ku ikat. Beserta kaca mata hitam ku yang tebal, yang membuat ku sedikit malas memakainya. Tapi kalau aku tidak memakainya penglihatan ku terlihat buyar.

Apalagi untuk jarak 3 meter saja, penglihatan ku sudah tidak jelas.
Aku tidak terlalu suka memakai sesuatu yang berlebihan, untuk makeup aku hanya memakai polesan bedak saja, itupun bedak yang kupakai bedak bayi. Dan tergantung kategori sangat murah.

Serta sedikit lipbalm yang aku oleskan ke bibirku, dengan warna pink yang tidak mencolok.

Aku mamatut diri di depan cermin. kemudian aku tertegun, Hatiku bertanya, adakah suatu saat yang mau berteman denganku? Atau mungkin adakah yang Sudi  menjadi seorang kekasihku?
Meskipun aku bisu, aku juga ingin dicintai. Aku pun sangat merindukan sosok bundaku.

Lamunanku terhenti saat ayah memanggilku dengan menepuk pundakku

"Keyy .... makanan nya sudah siap, ayok makan!"  Lirih ayahku sambil menepuk pelan pundak ku.

"Eh, ayah bikin kaget aku aja," kataku kaget akan kehadiran ayah yang tiba-tiba menepuk pundakku.

"Kenapa melamun?" tanya ayah dengan lembut.

Keynara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang