21. Malam yang indah

156 43 1
                                    

Assalamualaikum^^

Selamat malam 💜

Hi ... Ima kembali lagi bawa cerita ini :v

Kayaknya emang aku udah biasa up tiap malem sekarang hehe

Jangan lupa vote dan komen yakkk😉
Ajak orang lain buat baca cerita aku yakk^^

terimakasih buat reader setia cerita ini, yang kemarin minta double update, nih ... Sekarang aku kabulin :v
Mohon maaf kalo ada typo yakk

Happy reading 🌸
______________________________

Keynara membereskan buku pelajarannya yang tergeletak di atas meja. Ia memasukkan satu persatu buku tersebut kedalam tasnya.

Keynara sengaja tidak langsung pulang, karena merasa malas untuk pulang lebih awal. sedangkan Safira yang sudah mengajaknya dari tadi, sudah lebih dulu pulang.

Keynara berjalan dengan langkah gontai, keluar dari dalam kelas. kakinya terus menuruni anak tangga. Ketika di bawah, Matanya terpaku pada seseorang yang tengah berdiri di rooftop.

Padahal, di sekolah ini semua murid sudah pulang.

Jiwa penasaran akan hal sesuatu Keynara muncul. Keynara segera berjalan kearah rooftop.

Ketika sudah sampai, keynara melihat sosok laki-laki tengah berdiri yang sedang berbicara dengan keras seorang diri. Itu Brian.

Keynara berdiri dibalik pintu rooftop.

"Mah! Brian cape,"

"Papa lebih sayang wanita itu,"

"Arghhh Brian benci paapah!!"

Keynara terpekik tak percaya mendengar apa yang terjadi dihadapannya.

Apakah benar, itu sosok Brian yang Keynara lihat tegar bisa menangis? Sebenarnya apa yang terjadi dengan Brian?

Trakk

Sebuah benda terjatuh yang tanpa disengaja oleh Keynara.

Brian segera berjalan dengan cepat kearah suara tersebut. Namun, tidak ada siapapun di sana. Brian hanya menemukan seekor kucing di balik pintu.

Beruntung, Keynara langsung dengan cepat bersembunyi kemudian pergi meninggalkan rooftop.

Di sepanjang jalan, Keynara terus memikirkan Brian.

Mungkin besok, Keynara yang akan meminta maaf kepada Brian. Akan tetapi, ia masih tetap sedikit menjauh darinya.

Keynara terus berjalan karena belum menemukan angkutan umum. Bunyi klakson mengagetkannya padahal ia sudah berjalan di pinggir jalan.

Sebuah motor sport merah berhenti didepannya.
Seorang siswa dengan seragam putih abu-abu membuka helm nya setengah.

"Naik,"

Ternyata itu Rafa.

Keynara speechless.

Keynara tidak menyangka, akan bertemu dengan Rafa kembali.

Keynara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang