Vingt-Huit - Tell About Her

2.1K 357 79
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.








Tok! Tok!

Pintu rumah megah itu di ketuk dua kali. Tak seberapa lama seorang pelayan membukakan pintu besar itu.

Pelayan itu terkejut saat melihat beberapa polisi beserta seorang pengusaha terkenal, Kim KyungHo.

KyungHo dengan angkuhnya berjalan masuk tanpa memperdulikan pelayan yang berdiri kaku di ambang pintu.

"Oh? Tuan Kim, ada apa anda kemari?"

kyungHo menghela nafas samar saat seorang wanita yang hampir seumuran dengan istrinya menyapanya.

"Dimana anakmu?" Tanya KyungHo tanpa ingin berbasa basi lagi.

"Anakku? Jungkook maksudmu?"

"Dimana dia?"

"Aku rasa...dia tak pulang semalaman." Jawab Jeon miyoung dengan ragu.

"Dimana suamimu?" Tanya KyungHo kembali.

"Tunggu dulu tapi apa tujuanmu kesini." Potong miyoung.

"Kami datang kemari untuk menangkap saudara jeon Jungkook." Sahut sang kepala tim polisi yang di bawa oleh kyungHo.

"M-mwo? T-tapi apa salah anakku?"

"Anakmu!" Miyoung tersentak saat KyungHo tiba tiba membentak.

"Anakmu menjadikan anakku taruhannya! Aku tak terima jika anakku di jadikan bahan taruhannya. Memangnya apa kuasa anakmu itu, huh?"

Miyoung bergetar ketakutan hingga ia bersandar pada meja. Terkejut dan tak percaya.

"Kami juga mendapatkan kabar jika dia menggunakan narkoba. Nyonya jeon, anakmu sepertinya memiliki masalah." Sambung sang polisi.

"T-tidak, a-anakku...anak yang baik."

"Baik katamu?" KyungHo menyeringai lebar dan menatap tajam miyoung.

"Tutup mulutmu jika tak tahu apapun, aku akan memasukkan anakmu itu ke penjara jika bisa aku akan membuat ia hukum mati!" Tekan KyungHo dan berbalik meninggalkan rumah megah keluarga jeon. Membiarkan polisi yang mengurus setelahnya.

~{Je T'aime}~

Jennie membasahi bibir bawahnya dan menoleh pada chaeyoung yang menggenggam tangannya.

"Ayo, kita harus cepat. Kita harus ke cafe jaehyun setelah ini." Ucap roséanne karena Lisa menyewa cafe jaehyun untuk ulang tahun jisoo yang akan ia laksanakan malam ini.

Jennie mengangguk dengan langkah pelan bersama roséanne ia berjalan memasuki gerbang Pemakaman.

Jantungnya berdetak kencang saat dari kejauhan ia melihat Suzy di sana.

Di dekat pemakaman Miran.

"Hai, Suzy."

Suzy menoleh dan tersenyum pada rosé dan jennie.

"Apa kami telat?"

"Tidak juga, aku juga baru sampai beberapa menit yang lalu."

"Kau... memanggilnya?"

Roséanne menoleh dan mengangguk pada Jennie.

Je T'aime✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang