Je T'aime✔

Dix-Neuf - Refused his Offer

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.

"Kenapa, eomma membuat makanan sebanyak ini?" Miran mendongak melihat rosé yang baru saja keluar dari kamarnya.

Miran tersenyum, "duduklah, nak. Dan makan sarapanmu."

"Eomma..."

"Hm?"

"Apakah besok aku bisa memakan makananmu lagi?"

"Kau suka?"

Jennie tersenyum dan mengangguk, "karena itu makanan dari seorang eomma, aku menyukainya."

"Chaeyoung-ah?"

"Hm?"

"Jennie memiliki orang tua?"

Chaeyoung mengerut keningnya bingung karena ibunya bertanya seperti itu tapi ia tetap mengangguk.

"Dia memiliki orang tua yang lengkap."

"Benarkah?"

"Eum, kenapa eomma bertanya seperti itu?"

"Tidak, eomma hanya bertanya."

Tok! Tok!

"Siapa yang berkunjung sepagi ini?" Rosé bangkit namun di tahan oleh Miran.

"Biar eomma yang melihatnya." Rosé hanya mengangguk setuju dan membiarkan ibunya yang membuka pintu rumah.

"Eomma menunggumu, eomma pikir kau tidak akan datang."

Jennie tersenyum dan menggeleng, "aku janji akan datang karena aku yang memintanya, eomma."

"Arraseo, ayo masuk. Chaeyoung sedang sarapan sekarang."

Miran menuntut jennie masuk ke dalam rumah.

"Lihat siapa yang datang?"

Roséanne menoleh dan langsung tersedak Kala melihat kekasihnya.

"A-air..."

Miran dengan panik mengambil segelas air putih untuk rosé dan memberikan pada anaknya.

"Kenapa kau begitu terkejut dengan kehadiran jennie?" Tanya Miran mengelus punggung rosé pelan.

"A-aku hanya terkejut karena dia kesini." Ucap rosé sembari menatap jennie.

"Dan dia juga cantik."

Jennie tersenyum tipis dan menunduk malu.

"Duduklah, Jennie. Kau bisa mengambilnya sendirikan? Eomma akan pergi berbelanja sebentar."

"Jangan pergi sendiri, aku—"

"Eomma sudah memberitahu chanwoo. Mungkin dia sudah di depan."

"Oh begitu kah? Arraseo, hati hati di jalan."

Roséanne sedikit bangkit dan mencium pipi ibunya.

Miran mengusak rambut rosé gemas.

"Eomma pergi dulu, jennie."pamit Miran mengelus rambut Jennie.

Jennie mengangguk senyum.

"E-eomma."

"Hm? Kau butuh sesuatu?" Tanya Miran pada jennie.

Jennie berdiri dan membasahi bibir bawahnya, "bisakah...aku memelukmu sebentar saja."

Miran tersenyum dan merentangkan tangannya, "kemarinlah, anakku."