59. Home

162 15 8
                                    

1 Tahun kemudian.

" Iya ,Bu.. Iya.. Nanti Teteh ke rumah Ibu.. Hooh.. Iya Bu... Ibu ga percaya apa? Iya! Ya udah ya Bu.. Nih Ayu udah sampe rumah. Ayu mau beberes dulu.."
Ayu memencet tombol di bluetooth earphone nya.
Memutuskan panggilan teleponnya dengan Ibundanya.

Menepikan mobil yang dia kemudi ke garasi.

Setelah mengunci mobil dan garasi.
Ayu menutup pintu pagar.
Lalu menuju rumahnya.

Memasuki rumah dan langsung merebahkan diri di sofa putih panjang di ruang tamu.
" Ahh.. sampe juga di rumah.."

Ayu meletakkan tangannya di atas mata.
Kantuk dan lelah membuatnya enggan beranjak lebih jauh menuju kamar tidur.

Sudah pukul 12 malam.
Ayu baru selesai shooting seperti biasa.
Berpisah jalan tadi begitu sudah memasuki kawasan Depok.
Ayu menuju rumahnya dan Mas Imam asistennya menuju ke arah lain.

Drrtt Drrttt..

Ponsel Ayu bergetar pelan.

Ayu membuka matanya.
Mengangkat ponselnya dari kantong baju dan melihat layar ponsel.

Panggilan video dari Shaheer.

Tertulis di kontak.

My Baboo.

Ayu tersenyum lebar.
Membuka layar ponselnya.

Terlihat wajah Shaheer mengerut mencoba menatap Ayu.
" Assalamualaikum, Baby.."

" Wa'alaykumsalam, Baboo.."

" Ayu.. why you're not turn on the lamp?"

" Oh.. I'm sorry.." Ayu bangkit berdiri menuju saklar lampu.
" Apa sekarang kelihatan?"

Shaheer tersenyum lebar di layar ponsel Ayu.
" Yeah.. now I can see you.."

" Oh.. Ok.. " Ayu kembali duduk di sofa bersandar.

" Capek ya?" Shaheer terlihat khawatir.

" It's ok.. I'm good kok ,Baboo.."

" Really?"

" Yeah.. sure.. I'm ok..
Like always.. lagian juga udah biasa .."

" Hmm Baby.. "

" What? Why?"

" I don't know.. Kamu kelihatan capek.
Aku tidak suka melihat kamu kecapean ya.."

" I'm good, Baboo.. I'm ok..
Lagian juga.. uangnya juga lumayan..
Biar aku ada kegiatan juga kan.."

" But you look so tired, Rose..
You're cleaning house..
Then cooking..
Then go to work..."

" Hey! I'm ok.. besides.. the money is good,Right?! So let it be. I'm good I'm happy.."

" Apa.. money dari aku.. masih kurang?"

" Gak Shah.. Aku kerja karena aku suka.
My hobby.. di kerjaan juga kru-nya baik.. everything so good.. so..
Don't worry.."

" Then .. ok.. but I still hope.."

" Alright!" Ayu memotong omongan Shaheer. " So.. Kapan kamu berangkat dari sana?"

Wajah Shaheer kini berubah lebih cerah kembali.
" Maybe 3 days next. I'm so excited to go home!"

" Yeah.. can't wait!" Ayu lega obrolan kini berpindah topik.

---------

Keesokan paginya.

" Ok! Semua udah siap! Tinggal berangkat!"
Ayu mengangkat kotak makan yang sudah tersusun bersama dengan tasnya.

Ayu sudah siap menuju rumah orangtuanya setelah membereskan rumah tadi.
Walaupun Shaheer hanya pulang sebulan sekali.
Tapi Ayu tetap pulang ke rumah ini.
Baru ketika akhir pekan, Ayu akan main menginap di rumah orangtuanya.

Setelah menyusun kotak makan dan tas di kursi penumpang.
Ayu merapikan dirinya di kursi kemudi.
" Bismillah.. Ok !.. let's go!"

---------

Pukul 2 siang.

" Bu..Semua udah siap dibawa?" Ayu melihat barisan kotak makan tersusun di meja.
Siap dibawa Ayu.
Beberapa lauk matang sudah di siapkan di kotak makan yang dibawa Ayu tadi.

" Udah ini.. Rendang.. Sambel goreng ati. .. Terus ini ada sambel Pete.. Sama.. Tempe Tahu bacem..
Bawa nih semua ..
Sampe rumah.. masukkin kulkas!
Nanti kalo mau dimakan.
Di angetin dulu !" Ibundanya mengingatkan.

" Iya Bu.. Beres!" Ayu mengecup pipi Ibunya.

" Jam berapa sih? Buru-buru banget.."
Ibunda Ayu menoleh melihat jam dinding di atas dapur.

" Jam 2 Bu.. Nanti jam 4 Ayu ada shooting.
Ayu mau ke rumah dulu taruh semua ..
Baru ke lokasi.."
Ayu mengangkat punggung tangan Ibunya dan menciumnya.
" Ayu sekalian pulang ya Bu.."

Ibunda Ayu mengangguk.
" Jam berapa kira-kira Shah sampe sini besok?"

" Nanti kalau udah sampe sini.
Kita bakal ke rumah Ibu bareng kok..
Tenang aja..
Ohya Bu.. Ayu pulang dulu..
Assalamualaikum.."
Ayu pamit keluar rumah.

Menjinjing kotak-kotak makan yang tersusun kini berisi penuh lauk pauk buatan Ibunya untuk persiapan kedatangan Shaheer.

" Alhamdulillah.. Ibu sayang sama kamu Shah.." Ayu tersenyum kecil bicara sendiri.

----------

Akhirnya hari Shaheer datang tiba.

Mobil mereka memasuki pekarangan rumah.

Shaheer menggenggam tangan Ayu sepanjang perjalanan.

Setelah keluar mobil juga Shaheer disisi Ayu menggenggam tangan Ayu hingga memasuki rumah.

" Kamu duduk dulu gih istirahat..
Biar aku buatin teh marsala.."
Ayu hendak menuju dapur.

Namun Shaheer menarik pergelangan tangan Ayu.
Memeluknya erat mencium kening Ayu.
" Please..Aku kangen ya ..
I miss you so much.."

Ayu tertawa pelan di pelukan Shaheer.
" I miss you too..
Tapi.. Kamu masih capek ya.."

Shaheer mengendurkan pelukannya.
Menatap mata Ayu.
" Not too much tired though.."

Ayu kini mendorong tubuh Shaheer.
" Yeah.. But you have to take a bath and cleaning yourbody!
Mandi gih sana! Masih kotor! Bau!"
Ayu menutup hidungnya.
Sebenarnya ini bohong.
Shaheer sama sekali tidak bau.
Hanya Ayu terlalu gugup dan ya .
Masih sama seperti ini.
Intensitas pertemuan yang terbatas membuat canggung setiap pertemuan mereka lagi.

" Haish.. " Shaheer menangkup wajah Ayu kini.
" I don't care! I miss you so much!!"
Mengecup bibir Ayu.

-------

my point of viewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang