Shaheer mengetuk ngetuk meja pelan dengan jarinya.
Menghela nafas keras.hhhhhh...
Sanjana yang duduk di sebelah Shaheer menangkap Shaheer berkali kali melihat arlojinya seperti siap kapan saja kabur dari sini.
"Hey.." Sanjana memanggil Shaheer pelan.
Shaheer menoleh sekedarnya mengangkat alisnya.
"so boring hah?" tanya Sanjana.
Shaheer mengangguk.
Enggan bicara."I'm sorry.i can't help about this."
Shaheer mengangguk angguk.
Mengacungkan jempolnya dan bicara tanpa suara 'It's ok'.Mr Rakesh dan Raj yang sejak tadi bicara.
Akhirnya menyadari Shaheer dan Sanjana diam saja selama beberapa waktu berlalu."ahh...maaf Shaheer..dan Nona Sanjana..kami bicara terlalu serius.
Apa ada yang kalian mau makan atau..""mmm no.aku sudah kenyang." jawab Shaheer.
"me too.." sahut Sanjana.
"Sanjana.jangan kamu kira Paman ga tau.." Mr Rakesh memperingatkan.
"i am!aku bener bener sudah kenyang.
mmm..Raj.." panggil Sanjana.
"Jadi..apakah meeting kita masih lama?"Raj membuka buka beberapa lembar kertas di hadapannya.
"Sebentar lagi,Nona Sanjana.
Beberapa hal tentang acara dan sponsor..""ahh..apa ada yang harus aku tanda tangani atau?apa kepentingan aku dan Shaheer disini,masih di perlukan?" tanya Sanjana lanjut.
Raj mengecek sebentar.
"Hmmmm.sebentar..tolong beri aku waktu sekitar 30 menit lagi.
Biar aku bereskan surat surat dengan Mr Rakesh lalu baru aku akan ke Nona Sanjana dan Shaheer."
Raj tersenyum menjelaskan."oh ok."
"Sabar ya.." bisik Sanjana ke Shaheer.Shaheer tersenyum kecil.
"Hey..at least.let's be friend.tell me about your wife." Sanjana kembali berbisik.
"i just love her.thats it!"
"You must be love her so much."
"She's my life."
"kelihatannya istrimu orangnya baik ya.."
"yeah...she's the best.love her family and friends."
KAMU SEDANG MEMBACA
my point of view
Fanfictionkau begitu sempurna.. di mataku kau begitu..indah.. 😊