48.no way out

152 24 15
                                    

Langkah kaki Shaheer memburu memasuki rumah Ayu.

Langkahnya terhenti setelah memasuki rumah.
Sedih melihat Ayu terduduk menjulurkan kakinya yang di perban di sofa.

"Oh...kamu sudah datang..Hai Shah.."
Ayu tersenyum melambaikan tangannya.

"Ayu!what's happened?"
Shaheer duduk di lantai.Di sisi sofa.

"Oh..😅ahh ini..tadi aku jatuh di set.
Cuma keseleo aja..
it's ok..i am ok now.."

"Are you kidding?
Kamu di perban gini ya..
pasti sakit!
Kenapa ga di rumah sakit aja stay?
for a while.."

"Iya Nak Shah.Tadi kita juga ngomong gitu ke Teteh.Tapi..."
ujar Ayah Ayu.

"No.aku ga mau!
aku ga mau di rawat!
uh...bayanginnya aja udah nyebelin!
aku ga suka rumah sakit.
i hate hospital!"
Ayu menggeleng keras.

"But Baby..there's more safe and you can get well soon.."

"No way!
aku ga mau!"

"Ya udah...Ibu mah terserah Teteh aja..
Tapi Teteh mesti sabar di sini juga ga boleh macem macem.
Kan lagi sakit.."

"Beres Bu!
Tenang aja..
Teteh bakal duduk manis di sofa aja!"
Ayu menyeringai lebar mengangkat jempolnya.

"Assalamu'alaykum!Assalamu'alaykum,Bu..
Ayu...Ayah..?"
Suara beberapa orang dari luar.

Ayah dan Ibunda Ayu mengintip dari jendela rumah.

Adik Ayu,Sifa berbisik pelan.
"Teh!Itu ada Mia sama ada kali 10 orang di luar.
Kayanya mau nengokin Teteh.."

"Ya ampun! Shah!!"
Ibunda Ayu menepuk dahinya.

Ayu dan Shaheer memandang Ibu bingung.
"Kenapa,Bu?"

"Shaheer harus ngumpet!
Cepet!
masuk kamar Ayu gih!!"
Ibunda Ayu mendorong Shaheer menuju kamar Ayu.

"Bu..tapi Shah baru sampe.."
Ayu mencoba bicara namun langsung diam melihat tatapan galak Ibunya.
Dia mengerti jelas maksud Ibunya menyembunyikan Shaheer.

Shaheer mencoba mencuri dengar dari dalam kamar Ayu yang ditutup pintunya.

Semua tamu memasuki rumah Ayu.
Benar memang mereka menjenguk Ayu.

Namun ternyata tamu tidak berhenti datang berkunjung.
Bahkan Yulia sudah tiga jam di rumah Ayu menemani Ayu menerima tamu yang berkunjung.

Shaheer masih di dalam kamar Ayu.
Sifa mengantar makanan saat orang orang sibuk berganti tempat menjenguk Ayu.

"Sifa..apa masih banyak orang di luar?"
Shaheer mencoba mengintip dari balik bahu Sifa.

"Banyak,Kak..sorry..kita ga tahu bakal banyak gini yang nengok Teteh..
Maaf ya,Kak..Jadi tunggu disini dulu."

Shaheer mengangkat jempolnya menggeleng enteng.
"It's ok.i am ok here.
Tapi...apa Ayu sudah makan?"

Sifa mengangguk.
"Udah kok.Tuh tadi lagi makan.
Ini juga Teteh yang nyuruh aku anter makanan buat Kak Shaheer.."
Sifa beranjak keluar kamar Ayu.
Mengintip sebentar keluar.
Lalu mengangguk pamit keluar ruangan.
"Dimakan ya, Kak... Kalau enggak.
Nanti Teteh bisa ngamuk.. "

Shaheer mengangkat jempolnya.
"Siap!boss! " 👍😊

Shaheer melenguh pelan setelah bayangan Sifa menghilang dari pintu kamar .
"Ok... Let's eat.. "

Namun keriuhan di ruang keluarga tempat Ayu dan beberapa tamu masih bersenda gurau.

Ayu menyerahkan nampan makanannya ke arah Ibunya.
Dia baru selesai makan.
Yulia yang duduk disebelah Ayu menarik nampan.
"Biar gue aja.."

my point of viewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang