58. Promise

123 16 3
                                    

Keeseokan harinya.

Ayu membuka matanya.
Tersenyum lebar mengelus tangan yang memeluknya dari belakang.

Membalikkan tubuhnya kini menghadap sosok yang bersamanya di sebelahnya.
Menyibak anak rambut yang mulai menghampiri hidung tampan si empunya.

" Mhmm.." Shaheer menggumam masih dengan mata terpejam.

" Good morning Baboo.."

Shaheer membuka matanya.
" Good morning too, Baby .."
Shaheer menggenggam tangan Ayu yang menangkup pipinya.
" Kenapa?"

" Kamu..."

" Ya.. Aku ... "

Ayu menepuk pipi Shaheer.

" Hey Baby! Come on.. tadi mau ngomong apa?"

" Kenapa? Penasaran?"

Shaheer mengangguk.

" So curious!" Ayu mencubit gemas telinga Shaheer.

" So.. Apa tadi? Kamu mau bilang apa?"

" Hmm ok.. Aku mau bilang..
Thank you.. Terima kasih..
Thank you so much for loving me.."

Shaheer menggeser tubuhnya.
Mengecup kening Ayu.
Lalu menatapnya.
" Pleasure..
And let me thanks to you too for loving me back..."

" Kamu tahu , Shah?..
I can't believe we're together now."

" Why?"

" Because you take me as your wife is like just dream for me!
Mimpi aja aku ga berani!
How you love me and take me as your wife?"

Shaheer diam sejenak berpikir.
" I don't know.
I just love you.
That's it."

" Shah.."

" Hmm?"

" Can you love me forever?"

Shaheer memeluk erat Ayu.
" Yes. Forever..
I will always love you forever.."

" Promise?" Suara Ayu di pelukan Shaheer.

" I promise. Baby..
Even if I far away from you.
My heart still just for you."

" I trust you..."

-----

Ayu terhenti langkahnya.
" Oh.. Ya ampun.."

" What?" Shaheer yang berdiri di sisi Ayu melihat Ayu dan sekeliling.
" Ada apa, Rose?"

" Haiii are you ready?" Sapa Raies di sisi mobil parkiran hotel.
" The cars are ready.."

" Shah!" Ayu menarik lengan baju Shaheer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Shah!" Ayu menarik lengan baju Shaheer.

" Yes?"

Ayu menatap Shaheer .
" Raies ganteng banget!"

Shaheer menatap Ayu lalu Raies.
" No!I am more handsome!"
Shaheer maju menghampiri Raies dan mengambil kunci mobil dari tangan Raies.
" Don't smile like that! " Ucap Shaheer ketus ke Raies.

Ayu mengulum senyumnya geli.
Menuju mobil lalu duduk di kursi penumpang sebelah Shaheer.
" Are you mad?"

Shaheer diam mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Ayu.

" Baboo... Mere Baboo.." panggil Ayu.

Shaheer tersenyum lebar menoleh menatap Ayu.

" Raies memang ganteng.
But.. The most handsome in the world for me is... You.. Mere Baboo..." Ayu mengecup punggung tangan Shaheer.

Shaheer mengangguk mengangkat jempolnya.
" Okay! Let's go now!"

Mereka berjalan-jalan ke taman Safari bersama keluarga besar.

Setelah seharian bersama-sama tamasya keluarga.

Shaheer mengemudikan mobilnya berpisah dari rombongan keluarga.

" Shah.. Kita mau kemana?" Ayu bingung menatap jalanan.

" Surprise!" Ucap Shaheer.

" Ini ke arah rumahku tapi ..
Loh..Kok belok?" Ayu mengenali jalan sebelumnya hingga akhirnya berbeda dari jalan menuju ke rumahnya.
" Kita mau kemana Shah?"

" Sebentar lagi ..." Singkat Shaheer.

Akhirnya mobil menepi memasuki sebuah rumah.
Dengan pekarangan cukup luas.
Shaheer memarkirkan mobilnya.

" Ini rumah siapa Shah?"
Ayu beranjak keluar dari mobil begitu Shaheer membukakan pintu mobil di sisi Ayu.

Shaheer tersenyum kecil.
" Rumah kita.."

Ayu berjalan disisi Shaheer yang memandunya menuju rumah.

" How Shah?"

Shaheer merogoh tas selempang kecilnya.
" Let's get in!" Mengangkat kunci ditangannya.

Mereka tiba di depan pintu rumah.

Shaheer membuka pintu rumah.
" Welcome Baby..."

Rumah itu tidak sebesar rumah impiannya.
Tapi nyaman dengan pekarangan asri dan tanaman di sisi rumah berseri menyambutnya.

" I'm sorry this house not too big enough..
But I feel very comfort here.
Nyaman.. dan ya.. not too far from your house.. right?" suara Shaheer di belakang Ayu yang mengitari rumah.

Ayu menoleh menatap Shaheer.
" Kapan kamu siapin ini semua?
When you ..."

" Oh.. some people help me.." Shaheer menggaruk kepalanya canggung.

Ayu memeluk Shaheer.
" Thank you.. this is already good.."

" Is it? Are you sure?"

" Yeah.. I'm so happy..
Kamu sampai siapin ini semua..
Terima kasih Shah.."

" I'm glad you like this.."
Shaheer bernafas lega mengecup puncak kepala Ayu.

--------




my point of viewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang