Chapter 12
Hari LiburTerlelap beberapa jam membuat kondisi Luna semakin merasa baik. Ia terbangun saat matahari hampir menjelang senja. Suasana rumah tampak sunyi. Padahal sebelumnya ia khawatir dengan kebisingan Sadr dan Mintaka. Yang mungkin saja akan hadir.
Saat ia menyibakkan selimut untuk turun dari ranjang. Luna pun segera mengenakan kaca mata berbingkainya.
Halo Luna. Bagaimana kabarmu? Kondisi kesehatanmu sepertinya sudah membaik.
"Apa ada tamu?" tanya Luna memastikan. Setidaknya ia tahu kapan harus bersiap.
Beberapa jam yang lalu memang ada. Tapi ....
Lydia tidak melanjutkan kalimatnya dan Luna sudah punya perasaan buruk tentang itu. Maka dengan cepat, ia pun beranjak pergi meninggalkan kamar.
Ketika pintu kamar terbuka lebar, kondisi di ruang keluarga, ruang tamu bahkan dapur tampak lenggang. Seolah-olah tidak ada jejak keberadaan manusia sama sekali.
"Di mana semua orang?" tanya Luna pada Lydia, "Bob?" panggil Luna kembali.
Bob sedang mengisi dayanya dan Acrux sedang pergi berbelanja bersama Sadr dan Mintaka.
Benar saja, kedua sahabatnya itu pasti datang. Mustahil, bagi keduanya untuk tidak hadir saat mendengar ia sakit.
Luna menghela napas lega, lalu menjatuhkan diri di kursi ruang tamu. Ia memijat keningnya beberapa detik. Sebelum akhirnya, ia memerintahkan Lydia untuk menyampaikan informasi baru.
"Apa Paman Max sudah tiba di Amerika?"
Seharusnya berdasarkan durasi penerbangan, beliau akan segera tiba
"Tolong lacak di mana Paman Max melakukan penelitian itu. Lakukan sampai luar gedung saja."
Baiklah, apa kau juga ingin menyelidiki planet Acrux berada?
"Tentu saja, aku harus mengetahui asal-usulnya. Aku punya firasat buruk soal ini—"
"Luna?" Mintaka berseru histeris saat membuka pintu depan. Ia pun segera berlari dan menerjang Luna dalam pelukan.
Pelukannya sangat erat, bahkan Luna sendiri merasa sesak. Dari balik punggung Mintaka. Acrux dan Sadr muncul dengan masing-masing tangan memegang dua kantong belanjaan berwarna putih.
"Sudah sehat?" Sadr pun ikut menghambur masuk dan berdiri di belakang Mintaka. Belanjaan yang ia bawa terlepas dari genggaman tangan. Sementara itu, Mintaka pun melepaskan pelukan.
"Kami baru saja berbelanja. Aku dan Sadr sepakat untuk menginap di sini selama seminggu."
Pupil mata Luna terbelalak, lalu kemudian ia tersenyum lebar.
"Aku harap, itu tidak merepotkan kalian."
"Tentu saja, tidak." Mintaka menyela semangat. "Ibu sudah mengizinkanku, begitu pula dengan Tante Yati. Ya, 'kan?" Menatap Sadr
Sadr mengganguk setuju. "Kami sudah berbelanja beberapa kebutuhan. Ngomong-ngomong sekolah libur selama seminggu."
"Eh? Kok bisa?" tanya Luna dengan terkejut. "Memang ada rapat guru? Atau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Garuda The Avengers ( GTA ) End
Science FictionHujan meteor jatuh di Ibukota. Itu bukan hanya sekedar hujan meteor biasa. Mereka membawa sesuatu. Seorang makhluk yang memperkenalkan dirinya sebagai Acrux A. Seorang makhluk luar angkasa dari planet bernama Argian. Datang meminta perlindungan pad...