Chapter 36 - CEO Muda

85 24 9
                                    

Chapter 36
CEO Muda

Luna terbelalak dengan ide Acrux. Bagaimana mungkin, dia terus menginginkan mengubah orbit bumi seenak jidat.

Bumi berputar atau mengorbit mengikuti porosnya. Yaitu mengelilingi matahari dalam 1x24 jam. Jika orbit bumi bergeser, tentu akan terjadi perubahan iklim yang dahsyat. Sungguh gila ide Acrux ini.

"Kau ini," ngerutu Luna dengan kesal. "Itu mustahil untuk dilakukan."

"Kenapa tidak?" Acrux balas berdebat. "Aku punya teori tentang ini."

Lucas berjalan menghampiri keduanya. Lalu memberikan instruksi bahwa makan malam telah siap. Luna dan Acrux pun menurut ke arah meja makan.

"Virgo," lirih Luna sebelum menyuap makanan. Acrux dan Lucas menatapnya penasaran.

Ya, Nona Luna.

Terdengar suara seorang wanita dewasa bergema di seisi ruangan.

"Kecerdasan buatan, Paman Max?" tanya Lucas. Luna mengganguk untuk membenarkan. "Waow."

"Tolong tampilkan berita terkini hari ini," pinta Luna.

Baik, Nona

Sekonyong-konyong, dinding kaca yang membatasi dapur dan taman menggelap. Kemudian nampak sebuah tayangan berita dari stasiun tv lokal. Terlihat, pembaca berita berdiskusi dengan seseorang mengenai rumor adanya kapal asing yang sedang mengawasi bumi.

Acrux, Lucas dan Luna menikmati santapan dengan menikmati tayangan tersebut. Lalu mendadak, Lucas teringat dengan rencana Acrux sebelumnya.

"Acrux. Kau bilang, kau akan mengubah orbit bumi?"

Acrux mengganguk takzim.

"Caranya?" tanya Lucas lebih lanjut.

"Aku tahu, menggeser orbit bumi akan menimbulkan perubahan iklim. Walau secara ilmu fisika itu bisa saja terjadi."

"Jadi?" tanya Lucas.

"Aku cuma bercanda," aku Acrux pada akhirnya. Dia terkekeh pelan. Kemudian melanjutkan. "Makhluk bumi tidak akan sanggup. Jika kita memiliki energi, sumber daya, dan teknologi untuk mengubah orbit yang cukup untuk menyebabkan perubahan iklim Bumi, kita mungkin harus memikirkannya ulang. Lebih baik menginvestasikan jumlah energi dan sumber daya yang sama untuk mengatasi masalah di Bumi."

Luna pikir itu ada benarnya. Tetapi dia masih kesal dengan pendapat Acrux dengan mengubah orbit bumi.

"Mungkin alternatif lain. Aku akan mencegah mereka memasuki orbit bumi. Itu rencana pertama jika mereka nekat masuk. Aku perlu sebuah satelit untuk mengacaukan gelombang mikrogravitasi di sekitar mereka."

"Mikrogravitasi?" ulang Luna. "Apa itu?"

"Gravitasi yang sangat kecil di luar angkasa. Apa kau beranggapan di luar angkasa tidak ada gravitasi?" tanya balik Acrux yang keheranan dengan pengetahuan Luna.

"Aku memang tidak tahu. Lagipula, di luar angkasa memang tidak ada gravitasi, 'kan?"

Acrux memutar bola mata malas.

"Siapa bilang? Justru karena mikrogravitasi, bumi berputar dan mengorbit matahari. Jika tidak ada mikrogravitasi. Kau pikir bumi berputar pakai apa? Pakai kipas angin?"

"Kau ini!" kesal Luna.

"Hentikan!" Lucas melerai perdebatan Acrux dan Luna sesegera mungkin. Kakak angkat Luna itu, tampak tertarik mendengar penjelasan Acrux.

"Setelah itu? Jika medan mikrogravitasi kau kacaukan. Apa yang akan terjadi?"

Acrux menyeringai. Lalu membuat gerakan jari-jari seperti bentuk pistol ke arah Luna dengan gerakan menembak.

Garuda The Avengers ( GTA ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang