Dari habis istirahat, Echan yang duduk sebelah Injun dan sekarang lagi belajar geografi terus melihat ke arah jam di atas papan tulis atau melirik ke jam tangan Injun.
"Pulang berapa menit lagi sih?"
"Chan, ini udah ke berapa puluh kali maneh nanyain itu ke urang?" tanya Injun, menghentikan sejenak kegiatan menulisnya.
"Gak tau, dua puluh lebih, ada?"
"Udah diemlah, lima men-"
KRRIIIINNGG
"YES PULANG!" Echan berteriak heboh, tidak tahu malu.
Setelah berdoa, Echan langsung ngibrit keluar kelas. Menghampiri Mark yang berjalan sendirian dan langsung merangkulnya dari belakang. "Mark!"
"You super excited, huh?"
"Gak usah ngejek gitu dong anjir! Urang tau urang bodo Inggris makanya maneh pake Inggris 'kan?"
Mark tertawa dalam mode kalem. "Oke, maap. Si Injun mana?"
"Oh heeh, poho."
(Oh iya, lupa)"Eleg siah."
(Hayolo)"Heh kampruuuulll, urang ditinggalin ya maneh mah tega!" Injun yang baru datang langsung berteriak penuh emosi.
"Hehe, sori."
"Yang lain mana Mark?" tanya Injun, mulai berjalan menyejajari mereka berdua.
"Gak ta-tuh! Di gerbang," ucapnya sambil menunjukkan kerumunan -yang berisi sisa member Dreamies yang lain-di depan gerbang sekolah.
"Kuy, langsung aja," ajak Echan.
Mereka berjalan bersamaan menuju belakang sekolah -tempat basecamp berada-sambil mengobrol dengan topik 'Bu Sandra si guru BK yang cantik'. Namanya juga laki-laki, liat yang cantik dikit langsung nengok.
"Ini kita langsung latihan?" tanya Jeno.
Echan menggeleng, jadi orang pertama yang kontra. "Gak, laper, makan dulu ya?"
Semuanya mengangguk, ya karena mereka juga sama-sama lapar. Mereka tidak makan apa pun saat istirahat karena uangnya akan mereka pakai untuk mendaftar kompetisi.
"Le, bahan makanan masih lengkap 'kan?" tanya Nana, selaku juru masak Dreamies.
"Masih A."
"Mau makan apa?" tanya Nana pada Echan.
"Indomie!" seru Echan.
"Sepuluh bungkus!" tambah Injun.
"Ya Tuhan ... yakin abis?" tanya Mark.
"Kita bertujuh, banyakan," sahut Injun.
"Terus yang tiga lagi?" tanya Mark lagi.
"Kayak gak tau perut si Echan aja," kata Injun sambil menepuk-nepuk perut Echan.
Oke, untuk yang satu itu Mark setuju. Mark yakin ada dua jenis black hole di dunia ini. Pertama yang di luar angkasa, satu lagi di dalem perut Echan.
"Boleh nambah gak?" tanya Jindra, akhirnya bersuara.
"Ya Tuhan ...."
"Jindra pengen pake telor."
"Telornya tiga!" teriak Echan pada Nana yang geleng-geleng kepala.
***
Karena kemungkinan besar Nana bakal keteteran ngerebus sepuluh mie sekaligus -ditambah tiga butir telur-jadi Injun berinisiatif bantu. Sahabatnya yang lain? Tentu saja, nonton acara gosip.