Side story-Jeandra

473 75 0
                                    

Sebelum kita masuk ke konflik Jeno, kita harus tahu dulu 'pendukung' konfliknya. So here we are. Please welcome! Jeandra Hajuang, Nana's step brother.

***

Hai, kenalin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai, kenalin. Gue Jeandra Hajuang —nama sah, karena Adhitama adalah nama keluarga dari ayah Nana–kakak tiri Nana yang beda lima bulan. Ini kisah gue, tentang si posesif gila kesayangan bunda.

     Jean lahir dan besar di Jakarta, berdua saja dengan bunda. Dia pernah bertemu ayah beberapa kali waktu kecil, tapi sampai sekarang Jean nggak ingat gimana wajah ayahnya. Jean ini tergolong anak yang aktif di sekolah, sewaktu SD pernah mengikuti calistung dan mendapat peringkat satu sekota Jakarta. Memasuki dunia putih-biru dia ikut klub karate –yang berlanjut sampai SMA— dan beberapa kali ikut pertandingan, temannya tersebar dari kelas A ke kelas E, tapi sering melanggar tata tertib sekolah. Misalnya saja, membolos waktu pelajaran matematika dan tidak memakai seragam dengan rapi. Karena ringan, bunda jarang menegur.

"Gak ada anak yang sempurna di dunia ini, Jean. Jadi bunda udah cukup dengan kamu punya banyak teman dan gak kesepian." Begitu jawab bunda waktu ditanya kenapa Jean gak pernah dimarahi perkara seragam dan absennya.

Bunda adalah satu-satunya keluarga yang Jean punya. Dia tidak mengenal siapa kakek-neneknya, dari pihak ayah pun pihak bunda. Jean dan bunda juga tidak pernah mudik, ketika hari raya, mereka mengunjungi tetangga dan membagikan makanan.

Bagi Jean, bunda itu seperti ratu negeri dongeng. Tutur katanya lembut dan anggun, tidak pernah membentak Jean sekalipun beliau sedang marah. Jean juga seperti itu, terutama pada perempuan, tapi sebagian besar mengartikan itu ke arah yang berbeda. Makanya, beberapa ada yang menganggapnya playboy cap kapak. Padahal Jean tidak pernah main perempuan.

Waktu Jean berumur 15 tahun, bunda bilang kalau dia mau menikah lagi dan Jean akan punya ayah. Tapi mereka harus meninggalkan Jakarta dan pindah ke kota kembang, Jean agak tidak setuju tadinya. Karena pindah berarti dia harus menyesuaikan dengan lingkungan baru dan dia akan kehilangan banyak teman.

"Tapi kalau itu mau bunda, gak papa. Ayo pindah ke Bandung."

***

     Pertama kali menginjakkan kaki di tanah Parahyangan membuat Jean sadar, kalau kota ini lebih ramah ketimbang Jakarta, juga lebih sejuk. Jean suka, sejauh ini.

"Ini rumah om, ah–maksudnya, ayah. Nana! Kia! Ini bunda sama Jean udah dateng," teriak ayah.

Lalu seorang pemuda dan seorang gadis pucat keluar dari dalam rumah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yo Dream! (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang