04 - Menjadi Asing

31.5K 1.9K 3
                                    

Alikka mengerjap-ngerjapkan matanya karena bau-bau obat menyengat menusuk hidungnya.

Alexa tersenyum kecil karena sahabatnya sudah sadar. Alikka menoleh, "Gue dimana?" Gumam Alikka.

"Di Uks tadi lo pingsan."

Alikka mengangguk kecil. Ia memijat pelan kepalanya yang terasa pusing.

"Tau gak yang nolong lo tadi siapa?"

Alikka mengangkat bahunya tak tau, "Siapa?"

"Kak Azka!"

Alikka mengangkat bahu tak peduli, walau dalam hatinya ia sedikit terkejut.

Alexa mengerutkan dahinya, "Dih kok lo gak seneng gitu?"

Tiba-tiba ada yang membuka pintu Uks.

"Hai, udah enakan?"

Alikka tersenyum lalu mengangguk, "Udah,"

"Nih gue bawain roti sama air," Juna meletakkan roti dan air di samping ranjang Alikka.

"Tadi pagi udah sarapan?"

Alikka mengangguk, "Udah."

Alexa memutar bola matanya malas, "Jadi nyamuk lagi gue."

Alikka terkekeh kecil. Juna tertegun melihat wajah cantik Alikka saat tertawa. "Udah sana pergi cari pacar lo." Usir Juna.

"Gue liat dia godain Salsa lho tadi," Sambungnya dengan bercanda.

Bola mata Alexa melebar, "Gak bisa dibiarin nih." Lalu berlari keluar untuk membuktikan ucapan Juna benar atau tidak.

"Udah jam istirahat ya Jun?"

Juna mengangguk, "Iya."

"Kok bisa pingsan?"

Alikka menggeleng dengan polosnya, "Gatau,"

Juna terkekeh kecil lalu mencubit pelan hidung Alikka.

"Jangan makin imut!"

"Kenapa?"

"Nanti gue tambah suka."

Alikka terkekeh kecil lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Juna sedikit terkejut melihat reaksi Alikka tak seperti perempuan pada umumnya yang munculnya gurat merah di pipi mereka ketika mendapat gombalan.

***

Sekarang jam istirahat yang kedua, Alikka dan Alexa sedang berada di dalam kelas. Hanya mereka berdua, tak ada yang lain.

Tentang omongan Juna di Uks tadi pagi ternyata salah. Alexa sudah membuktikannya sendiri, ternyata Adit sedang berada di kantin bersama Andika dan Breddy, sahabat Adit.

"Udah belum Xa?"

Alexa mengangguk, "AYO KITA NGANTIN!" Ujarnya dengan bersemangat.

Alikka mengangguk lalu berjalan duluan dan disusul oleh sahabatnya.

Alexa membelalakkan matanya lalu menyeimbangi jalannya dengan Alikka, "Jalan lo kenapa gitu?" Bisiknya tepat di telinga Alikka.

Alikka berdehem kecil untuk menutupi rasa gugupnya, "Kemarin keseleo."

Alexa tersenyum miring, "Gue gak sepolos itu lho Ka,"

Alikka mengumpat dalam hati, "U-udah ah ayo cepetan!"

"Coba lari," Suruh Alexa.

"Kan kaki gue sakit Xa," Bohong Alikka.

Alexa hanya mengangguk kecil saja lalu menepuk pundak Alikka dengan cepat, "Eh eh ada kak Azka!" Pekik Alexa ketika melihat Azka berjalan ke arahnya.

Alikka mengabaikan ucapan sahabatnya. Ia tetap meluruskan pandangan ke depan dengan wajah dingin walaupun akan berpapasan dengan Azka.

Begitu pula dengan Azka yang berjalan seperti biasa melewati Alikka seakan tak terjadi apa-apa diantara mereka.

Alexa menjatuhkan rahangnya tak percaya, "Eh! Lo bukan Alikka ya!" Tuding Alexa.

Alikka berdecak sebal, "Iya, gue setan!"

***

"Lo mau apa Ka?"

"Mie ayam deh satu,"

"Minum?"

Alikka tampak berpikir, "Es teh deh."

Alexa mengangguk lalu berjalan untuk memesan makanan mereka.

Alikka membuka ponselnya untuk mengisi waktu luang sambil menunggu Alikka memesan makanan.

"Sendiri aja Ka?"

Alikka menoleh lalu tersenyum, "Lagi nunggu Alexa mesen."

"Gue boleh duduk?"

"Boleh, duduk aja."

"Lo udah mesen?" Tanya Alikka.

Juna tersenyum kecil, "Gue udah makan."

Alikka mengangguk kecil.

Beberapa menit kemudian, Alexa datang membawa pesanan Alikka dan juga dirinya.

"Silahkan nyonya,"

Alikka tersenyum lebar, "Terimakasih pembantu,"

Alexa membelalakkan matanya, "Dih tampol ye!"

"Sini!" Tantang Alikka sambil mengambil ancang-ancang melipat baju di lengannya.

"Nanti aja gue laper," Ujar Alexa.

"Iya gue juga laper," Balas Alikka. Ia meraih mangkok mie ayamnya dan langsung melahapnya.

Alexa menyengir dengan polosnya, "Eh gue gak tau ada Juna disini,"

"Gak mesen?"

"Gue udah makan," Ujarnya lalu bangkit dan pergi ke kelas.

Juna menepuk kecil pundak Alikka, "Gue duluan ke kelas ya,"

Alikka mengangguk, "Iya,"

Dirasa Juna sudah menjauh dari dekatnya, Alexa pun membuka suara.

"Mending lo sama Juna deh,"

Alikka mendongak menatap sahabatnya.

"Oh iya, lo kenapa tadi cuek banget waktu ketemu kak Azka?"

Alikka menunduk kembali menyantap makanan favoritnya itu.

Alexa berdecak kesal, "Ka denger gak?"

Alikka kembali menatap Alexa, "Gue masih ngunyah," Alibinya.

Alexa memutar bola matanya jengah.

"Biasa aja tuh, kayak seperti biasanya." Ujar Alikka menjawab pertanyaan Alexa yang sebelumnya.

Alexa memincingkan matanya, "Masa?"

Alikka mengangkat bahunya acuh.

***

Jangan lupa vote dan comment❤

Satu vote dari kalian sangat berarti buat aku💕

Thank you ^^

About The Future [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang