08 - Ancaman Keras

33.3K 2K 209
                                    

"Azka,"

Azka menggunakan seragamnya sambil berdecak kesal, sebab Icha sudah memanggil dirinya lebih dari 5 kali.

Dikira gue belum bangun apa!

"Iya Ma, Azka lagi pake baju," Ujar Azka dari lantai atas.

"Cepetan turun,"

Azka menuruni anak tangga dengan cepat, "Kenapa sih Ma?"

"Kamu gak liat jam?"

Azka menoleh ke arah jam tangannya, "Jam setengah delapan," Ucap Azka dengan santainya.

Icha bekacak pinggang di hadapan anaknya, "Lalu?"

"Lalu?" Beo Azka.

Icha mengehela nafas pelan, "Ini jam berapa, Azka?"

Azka kembali menoleh ke jam tangannya, "Jam setengah delapan Ma, kenapa sih?"

Bibir Icha tersenyum horor, "Jam berapa, sayang?" Ujar Icha dengan menekankan setiap kata. Kenapa anaknya bisa lemot begini pikirannya.

"Jam setengah- EH IYA AZKA UDAH TELAT!" Dengan terburu-buru Azka memakai sepatu lalu menyalimi tangan ibunya dan langsung berangkat ke sekolah.

"MAKANYA MALEM-MALEM JANGAN BEGADANG TERUS!!"

"IYA,"

Masih mending dia begadang buka buku, lah ini malah nonton porno!

Icha mendumel dalam hati karena ulah putra sulungnya itu.

***

Setibanya Azka di sekolah, ia tidak memarkirkan motornya di gerbang depan melainkan ia taruh di gerbang belakang sekolah.

Tepat saat itu, ia melihat Alikka yang juga memarkirkan motornya berlawan arah dengan motor miliknya.

Tiba-tiba Azka menarik paksa tangan Alikka, "Eh," Azka bersembunyi di balik tembok sekolah dengan posisi memeluk Alikka. Bahkan Azka sampai bisa mendengar deru nafas adik kelasnya. Satu jari telunjuk Azka berada di depan bibirnya sendiri, seperti menginstruksikan untuk diam.

"Si botak lewat, diem dulu!" Ujar Azka yang diangguki oleh Alikka. Sesekali ia mengintip ke belakang untuk melihat keberadaan kepala sekolahnya. Sedangkan Alikka hanya menatap dalam wajah ayah dari anak yang ia kandung ini.

Napa bisa ganteng bet sih elah!

Dirasa sudah aman, Azka menurunkan tangannya dari pinggang Alikka. "Jangan baper! Gue cuma nolongin lo doang." Setelah mengucapkan dua kalimat tersebut, Azka langsung pergi ke kelas meninggalkan Alikka yang terdiam di tempat.

"Satu lagi,"

Azka menjeda omongannya.

"Nanti istirahat temuin gue di gudang sekolah paling atas."

"Ngapain?"

"Ena-ena!"

***

Kring kring

"Yuk ngantin!" Ujar Alexa kepada teman sebangkunya.

"Lo duluan aja deh," Ujar Alikka tak enak hati.

"Gue ada urusan sama kak Azka," Sambungnya.

Alexa mengerutkan dahinya, "Urusan apa?"

Alikka mengedikan bahunya, "Gue duluan ya," Setelah itu, Alikka langsung menuju ke gudang sekolah lantai atas.

"Gue kira lo gak dateng," Azka membalikkan badannya lalu berjalan mendekati adik kelasnya.

"Dua minggu lagi kita nikah,"

About The Future [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang