12 - Malam yang Indah

35.4K 2.1K 40
                                    

Seiring berjalannya waktu, tak terasa sekarang kandungan Alikka sudah menginjak usia 3 bulan. Kirana sudah berbicara baik-baik dengan kepala sekolah Alikka mengenai pemberhentian anaknya di sekolah.

Itu juga karena perut Alikka sudah mulai membesar saat ini. Sikap Azka masih sama saja hingga detik ini. Bahkan Azka semakin sering menghabiskan waktunya dengan kekasihnya, Salsa. Hampir setiap hari laki-laki itu selalu pulang larut malam. Contohnya seperti sekarang, Azka tak kunjung menampakkan batang hidungnya dalam pengelihatan Alikka. Alikka hanya bisa memandang lesu masakan yang ia buat malam ini.

Pasti gak bakal di makan lagi.

Alikka menghela nafas pelan, walaupun makanan di depannya hanya sebatas makanan biasa. Ayam goreng mentega, salah satu makanan kesukaan Azka. Ia menanyakan semua tentang Azka kepada Icha.

Ceklek

Sontak Alikka melihat ke arah pintu. Gadis itu tersenyum setelah melihat siapa yang datang.

"Kakak-"

"Diem!" Azka dengan cepat pergi ke kamarnya.

Alikka memejamkan matanya karena bentakan Azka. Gadis itu memilih memakan sendiri masakannya tapi ia sisakan sedikit untuk suaminya.

***

"Halo Ka, kenapa?"

"Emm Xa,"

"Mm?"

"Lo sibuk gak?"

"Lumayan sih, gue lagi ngerjain tugas sekolah,"

"Oke deh gak jadi,"

"Lah kenapa Ka?"

"Gak jadi beb,"

"Boong,"

Alikka berdecak, "Beneran gak jadi,"

"Oh, yaudah gue tutup ya,"

"Iya,"

Tut!

Alikka menghela nafas pelan, "Yaudah deh cek sendirian aja," Gumamnya sambil mengusap lembut perutnya yang mulai membesar.

Sorot mata Alikka melihat ke arah pintu kamar Azka. Kakinya melangkah ke sana. Tetapi ia berhenti tepat di depan pintu kamar suaminya.

Ketuk gak ya?

Alikka bergelut dengan pikirannya sendiri. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengetuk pintu tersebut.

Tangan Alikka belum mendarat sama sekali tetapi pintu itu sudah di buka oleh sang pemilik kamar.

Azka mengerutkan dahinya, "Ngapain lo?"

Alikka gelagapan sendiri, "Eh- anu-"

Azka tak menanggapi ucapan Alikka, ia memilih pergi ke toilet untuk memenuhi panggilan alamnya.

Alikka menghela nafas lelah, "Mana mungkin dia mau nemenin," Gumamnya. Gadis itu berjalan memasuki kamar Azka untuk menganti pakaiannya.

***

Azka keluar dari toilet dan langsung berjalan ke arah dapur. Pengelihatannya menangkap secarik kertas di atas meja makan. Tepat berada di samping makan kesukaan dirinya.

Alisnya menaut, "Apa nih?"

Aku masak makanan kesukaan kakak, dimakan ya sebelum dingin. Aku nanya resepnya sama mama. Jadi semoga kakak suka dan semoga gak keasinan lagi :)

Aku pergi keluar ngecek kandungan sendiri, gak lama-lama kok. Aku pinjem mobil kakak ya, maaf gak ijin soalnya kalo ijin nanti pasti kakak gak ngasi pinjem. Di luar hujan jadi aku gak berani bawa motor sendiri.

About The Future [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang