Pagi ini, Alikka terbangun lebih awal dari biasanya. Jam 2 pagi. Gadis itu terbangun karena menginginkan suatu makanan asin. Seblak.
Alikka berdecak kesal sambil sesekali ia menguap karena masih mengantuk, "Jam segini dimana nyari seblak coba!"
Pandangannya beralih kepada pintu kamar Azka.
Dia gak akan mau nyariin, Alikka.
Gadis itu menghela nafas kasar. Ia bangkit lalu meraih dompetnya dan pergi keluar mencari jajanan ringan saja di minimarket. Sebenarnya yang menginginkan seblak adalah anaknya. Tetapi, kebetulan dirinya juga lapar jadi mau tak mau ia pergi keluar.
Sesampainya di minimarket Alikka langsung meraih cemilan kesukaannya dan beberapa minuman kesukaannya juga. Setelah itu ia langsung pergi ke kasir.
"Bro ada cewek tuh,"
Laki-laki itu menoleh, "Tapi lagi hamil, kasian bro,"
Teman yang satunya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Iya sih,"
"Yaudah lah biarin lolos aja,"
***
Azka melipat tangannya di dada dan berdecak untuk kesekian kalinya, "Mana sih tuh orang,"
Pintu apartment terbuka dan menunjukkan sosok gadis yang ia cari dari beberapa menit yang lalu.
"Dari mana?"
"Minimarket depan," Jawab Alikka dengan acuh. Gadis itu menyalakan televisi di hadapannya lalu menonton salah satu acara tv sambil memakan jajannya.
"Sendiri?"
"Berdua," Ujar Alikka dengan menekan kata tersebut.
"Sama siapa?"
Gadis itu berdecak, "Si adek," Ia pikir suaminya akan peka dengan kodenya.
"Berdua doang?"
Alikka menarik nafas dalam-dalam, "Kenapa sih?"
Azka menghela nafas pelan, "Kenapa gak bangunin gue?"
Alikka tersenyum miring, "Sia-sia,"
Azka terdiam seketika.
"Masih mau peluk gak?"
Alikka menoleh dengan cepat, "Gak."
"Yakin?"
"Yakin."
"Bener gak mau peluk?"
"Bener."
"Yakin?"
"Yakin,"
"Yakin?"
"Yakin!"
"Yaudah-" Azka membalikkan badannya.
"EH AKU MAU PELUK!!"
Azka menggigit bibir bawahnya, apalagi kalau bukan karena gemas.
Laki-laki itu kembali membalikkan badannya, "Katanya tadi gak mau,"
Bibir Alikka melengkung ke bawah, "Sekarang mau,"
Ia membuka tangannya lebar-lebar, "Ayo peyukkk!" Gadis itu memasang puppy-eyes nya.
"Peluk gak ya," Azka pura-pura terlihat berpikir. Ia ingin mengerjai istrinya.
Alikka berdecak kesal lalu menarik kembali tangannya, "Ntar bohong lagi! Aku kepedean lagi! Kalau gitu mending gak usah!" Gadis itu mematikkan televisi dan kembali menidurkan dirinya di sofa. Kedua telapak tangannya menutupi wajah cantik Alikka. Entah mengapa dada sesak sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Future [End]
Novela Juvenil"Kita nikah kontrak!" Tentang Masa Depan aku, kamu dan dia. Menceritakan tentang siswa Sekolah Menengah Akhir yang hamil diluar nikah karena ulah kakak kelasnya. Berawal dari mengajak berkenalan menjadi malapetaka. #1 -alikka [O4.O2.21] #1 -future [...