24 - Gagal Move On

30.5K 2K 151
                                    

"Lo ngapain sih ngasi tau kalau gue gak hamil?!"

Adit menatap Salsa dengan emosi, "Mikir dong pake otak! Kasian Alikka!"

Salsa berdecak kesal, "Lagian siapa suruh Alikka kayak jalang!"

Adit protes tak terima, "Dih ngaca!"

Gadis itu malah tersenyum miring karena teringat sesuatu, "Lo lupa ya sama janji gue?"

"Apaan?"

Salsa terkekeh puas, "Ternyata lo beneren lupa, baguslah."

Adit mengerutkan dahinya.

Salsa mendekati Adit dan berbisik, "Sekarang lo sendiri yang ngebuat Alexa dalam bahaya."

Deg!

Adit membelalakkan matanya. Sungguh dirinya benar-benar lupa tentang hal ini. Mulai detik ini, ia akan berusaha menjaga Alexa semampunya.

Salsa tersenyum miring lalu pergi meninggalkan Adit yang masih diam mematung.

***

"Kakak,"

Azka berdehem. Matanya masih terfokus kepada Play Station yang ia mainkan.

"Kakak bolos lagi?" Azka mengangguk tanpa melihat ke arah Alikka.

Sedangkan gadis itu berdecak kesal, "Seminggu lagi udah kelulusan kan?"

Azka mengangguk lagi, "Iya,"

"Terus ngapain bolos?" Alikka tak habis pikir dengan suaminya ini.

"Bosen, jugaan udah selesai ujian kok. Mending di rumah aja." Laki-laki itu sesekali melirik ke arah istrinya.

Alikka hanya ber-oh ria.

Azka menghentikan sekejap permainannya. "Hari ini ada jadwal cek kandungan kan?"

Alikka mengangguk lalu mendaratkan bokongnya di pinggir ranjang, "Ada tapi agak sorean."

"Aku ikut,"

Alikka mengulum senyumnya, "Iya,"

"Kamu udah makan?" Azka mematikan Play Station nya dan beralih mengusap perut istrinya.

Alikka mengangguk, "Udah,"

Azka menempelkan pipinya di perut Alikka yang terbalut dengan daster kesukaan istrinya. Laki-laki itu menggerakkan pipinya seakan sedang mengusap perut Alikka. Sesekali ia menggesekkan hidungnya dengan gemas.

Alikka terkekeh geli melihat hal itu, "Kok udahan mainnya?"

Azka mendongak, "Mau main sama adek," Jawaban itu membuat Alikka tersenyum seketika.

"Nanti nama anak kita Amara mau?" Usul Alikka secara tiba-tiba

Azka mengangguk setuju, "Amara Anastasya Megantara Putri," Laki-laki itu tersenyum setelahnya.

***

Adit meraih pergelangan tangan Alexa dengan cepat, "Pulang bareng gue,"

Alexa berdecak kesal dan berusaha melepas tangannya, "Gue pulang sendiri aja."

Adit semakin mengeratkan genggamannya dan menarik paksa Alexa menuju pintu gerbang.

Sesampainya di depan gerbang, Adit langsung melepas genggamannya.

Alexa meringis kecil melihat pergelangan tangan kirinya yang memerah dan sedikit mengeluarkan darah.

Adit seketika panik, di raihnya tangan Alexa. "Maaf," Laki-laki itu mengusap pergelangan tangan Alexa dengan lembut.

About The Future [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang