20 - Kecupan Tak Sengaja

30.3K 2.1K 142
                                    

"Gue boleh ke apartment suami lo gak, Ka?"

"Ngapain?"

"Mau nemuin lo, mau ceritain sesuatu."

"Bentar ya, gue tanya yang punya apartment dulu."

"Iya,"

Alikka sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya, "Kak," Gadis itu memanggil Azka yang berada di sebelahnya. Laki-laki itu lagi demen nonton kartun dua bocah cilik yang gak tamat-tamat TK, yang satu botak yang satu punya jambul.

Azka menoleh, "Hm?"

"Alexa mau main ke sini, boleh gak?"

Alis laki-laki itu menaut, "Nemuin siapa?"

"Aku,"

Azka mengangguk, "Boleh,"

Alikka tersenyum, "Makasi," Azka mengangguk sambil tersenyum lalu mengacak gemas rambut istrinya.

***

"Gue putus sama Adit,"

Mata Alikka terbelalak, "Lah kok bisa?"

"Pelakor biasa," Alexa tertawa renyah.

"Serius?"

Alexa menganguk.

"Pelakornya siapa?"

"Salsa,"

Alikka menutup mulutnya tak percaya. Bukan kah Salsa adalah pacar suaminya, lalu maksud sahabat di depannya ini apa.

"Kan Salsa masih pacaran sama kak Azka,"

Alexa sedikit terkejut, "Eh serius, mereka beneran masih pacaran?"

Alikka mengangguk, "Eh gatau juga sih," Gadis itu lalu tertawa kecil.

"Lo gak cemburu gitu?"

Alikka tersenyum tipis, "Cemburu,"

"Kenapa gak di pisahin?"

"Aku gak mau maksa kak Azka. Aku nyuruh dia tanggung jawab ya memang karena anak ini." Ujar Alikka seraya mengusap pelan perutnya.

"Perasaan aku gapapa kok kalau gak di bales. Tapi aku cuma mau nyadarin dia kalau ini memang darah dagingnya dan kelak anak ini juga akan membutuhkan kasih sayang seorang ayah,"

"Anjay udah kayak orang bijak belum gue?" Lanjut Alikka sambil di sertai kekehan di akhirnya.

Alexa ikut tertawa juga, "Sa ae lo!"

"Tapi lo juga mau kan kalau kak Azka bales perasaan lo?"

"Mau sih hehe," Alikka menyengir dengan polosnya.

Azka yang sedang makan siang di dapur pun tak sengaja mendengar percakapan kedua perempuan tersebut.

Laki-laki itu merasa iba, "Apa lo masih bisa maafin gue setelah semua yang udah gue lakuin?"

"Maafin gue, Alikka."

***

Seseorang gadis tertawa puas mendengar cerita dari temannya, "Aduh! Sakit perut gue!"

"Terus-terus gimana? Dia mau tanggung jawab?"

"Ya mau lah," Gadis satu lagi menyahut dengan sombongnya.

Teman di hadapannya tertawa lagi, "Eh tapi lo beneran kagak bunting kan?"

"Kagak lah!"

"Tapi tadinya lo emang main sama dia?"

About The Future [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang