"Lo mau kuliah di mana Ka?" Tanya Devano. Sekarang mereka bertiga -Azka, Devano, Rangga- sedang berada di rumah baru Azka bermain Play Station. Hari kelulusan mereka sudah sebulan yang lalu. Semua murid kelas 12 dinyatakan lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.
Azka menoleh, "Gue gak kuliah, langsung kerja."
Devano dan Rangga mengangguk. Mereka paham apa yang di maksud oleh sahabatnya ini.
Sedangkan di sisi lain, Alikka sedang merapikan pakaian calon anaknya. Gadis itu senyum-senyum sendiri karena tak sabar menunggu buah hatinya lahir ke bumi.
Ting!
Tangannya terulur meraih ponselnya.
Adit:
Ka ukuran pembalut Alexa berapa?Dahinya mengerut. Untuk apa teman laki-lakinya ini menanyakan ukuran pembalut sahabatnya.
Anda:
30 cm. Emang buat apa?Adit:
Ok makasih.
Makanan sama minuman kesukaan Alexa kalo lagi haid apa?Anda:
Kalo makanan manis, dia suka coklat tapi yang rasa matcha. Kalo makanan asin, kasi indomie aja pasti dah anteng. Kalo minuman, gue kurang tau.Adit:
Sip makasih.
Kalo beliin kiranti boleh gak?Dengan cepat jari Alikka mengetik.
Anda:
Jangannnn
Dia paling gak suka sama kiranti.
Air putih aja beliin atau susu gitu.Di seberang sana Adit tak kembali menjawab chat Alikka. Laki-laki itu langsung gas pol menuju minimarket terdekat untuk membelikan beberapa barang untuk Alexa.
Begini ceritanya, si Adit kan mau deket lagi sama Alexa. Dia bingung, ni cewek kenapa singkat-singkat mulu jawabnya. Di WhatsApp juga singkat-singkat mulu, padahal Adit gak ada salah apa. Ngecek kalender, eh ternyata sekarang pertengahan tanggal haid Alexa. Makanya tadi dia langsung nanya kayak gitu ke Alikka.
Pandangannya beralih ke tangan kirinya yang memegang keranjang belanjaan berwarna merah, "Coklat matcha udah, pembalut 30 cm udah, indomie udah, air putih udah, susu ultra udah." Kakinya langsung melangkah ke kasir untuk membayar semuanya.
Selesai membayar, Adit langsung pergi ngebut ke rumah Alexa. Untungnya jalan raya hari ini tak begitu macet.
Sesampainya di depan gerbang Alexa, dirinya di suguhi pemandangan yang tak enak hati. Kedua bola matanya melihat jelas mantannya berpelukan di depan pintu dengan teman cowok sekelasnya. Walaupun yang laki-laki membelakangi dirinya namun Adit sangat mengenal orang itu.
Juna.
Orang yang dikabarkan suka dengan Alikka.
Lalu kenapa orang itu memeluk mantannya?
"Gue pamit ya Xa," Pamit Juna.
Adit melihat Alexa menggeleng dengan cepat lalu memeluk Juna lagi. Laki-laki itu menghela nafas berat. Belanjaan yang ia beli tadi dia gantung di pintu gerbang lalu beranjak pergi dari pekarangan rumah Alexa.
Tentu saja Adit pulang dengan perasaan yang kacau. Hatinya potek. Sadboy : (
***
Adit:
Gue taruh kresek di pintu gerbang.Dahi Alexa mengernyit. Kakinya langsung melangkah keluar untuk mengecek apakah benar atau tidak. Ternyata benar, ada sekantong kresek tergantung di pintu gerbang rumahnya.
Ia kembali memasuki kamar dan melihat isi barang di plastik tersebut.
Matanya berbinar. Bagaimana dirinya tak terkejut, isinya semua semua makanan favoritnya. 2 bungkus indomie, 2 batang coklat matcha, sebotol aqua, susu ultra coklat.
Tangannya meraih barang yang tak asing di pengelihatannya. Menatap barang tersebut dengan teliti.
"30 cm, wing." Gumamnya. Matanya melotot seketika. Darimana Adit bisa tau ukuran pembalutnya.
Buru-buru ia meraih ponselnya kembali dan mengirim pesan kepada Adit.
Anda:
Lo tau dari mana ukuran pembalut gue? Penguntit lo ya?!Adit:
Tau dari Alikka.Alexa ber-oh ria.
Anda:
Hari ini kan gue gak ultah, ngapain ngasi hadiah?Adit:
Biar lo seneng. Di makan, awas aja lo buang.Diam-diam gadis itu tersenyum kecil. Jadi ke bawa perasaan kan.
Anda:
Iya, makasih yaaaaAdit:
Sama-samaaaa
Besok jangan lupa kasi gue pj."Hah?" Dahinya mengernyit. Ia tak paham maksudnya Adit apa.
Anda:
Pj?
Emang gue jadian sama siapa?
Dit jawab
Jangan di baca doanggg
Adittt
readAdit:
Apa sayang?
Mau telfonan gak? Gue lagi main.Alexa menggigit bantal gulingnya dengan keras. Baper ampe ke tulang-tulang!
Adit is calling.
Alexa melotot sejadi-jadinya. Kalau di tolak, entar di kira gimana. Kalau di diemin biar mati sendiri, kan gak enak. Kalau di angkat kan canggung.
"Bodoamat," Gadis itu langsung mengangkat panggilan tersebut.
" ... "
" ... "
"Halo,"
Alexa gelagapan, "E-eh iya halo,"
"Besok kasi gue pj ya,"
Gadis itu berdecak kesal, "Gue gak ada jadian sama orang,"
"Kebiasaan deh suka bohong,"
"IH BENERAN!"
Di seberang sana, Adit tersenyum kecil, "Lucu banget sih,"
Pipi Alexa merona seketika, untung buka video call.
"Paan si, udah ya gue matiin ya,"
"Eh jangan, temenin aku dulu atuh by,"
"ISH APAAN SI!! JIJIK TAU!"
Adit mengulum senyumnya, "Tadi ngapain pelukan sama Juna?" Yah kan keceplosan. Laki-laki itu langsung menutup mulutnya dengan rapat.
Alexa tersenyum meledek, rupanya Adit cemburu toh. "Soalnya kangen makanya gue peluk,"
Muka Adit datar seketika, "Lo gak kangen sama gue," Tangannya masih fokus memainkan game online di ponselnya.
Gadis itu tersenyum kecil, "Gak." Ujarnya dengan berpura-pura ketus.
Potek deh hatinya Adit, ini pertanyaan terakhir, "Kalian jadian?"
Alexa menahan diri untuk tidak ngakak, "Iya,"
Terdengar helaan nafas dari seberang sana.
"Gue matiin ya, mau cas hape."
Tut!
Adit melempar ponselnya asal dan menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dengan posisi terlentang menghadap atap kamarnya, menghela nafas berat, "Masa iya gue nyerah gitu aja? Yaudah lah lupain aja, bukan jodoh berarti."
***
hai hai haii
sorry pake banget buat yang udah nungguin aku update lama banget <3
i'll be back with double up ♡
pada seneng pasti nih ummmmjangan lupa vote dan comment💕
anyways, happy 100k readers 🐣
terimakasi banyakkk kaliann 😳❤
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Future [End]
Teen Fiction"Kita nikah kontrak!" Tentang Masa Depan aku, kamu dan dia. Menceritakan tentang siswa Sekolah Menengah Akhir yang hamil diluar nikah karena ulah kakak kelasnya. Berawal dari mengajak berkenalan menjadi malapetaka. #1 -alikka [O4.O2.21] #1 -future [...