Azka menghela nafas pelan. Sudah terhitung satu minggu lebih Alikka pergi dari apartmentnya. Itu pun karena perintah darinya.
Rindu. Satu kata yang dapat menggambarkan semuanya. Laki-laki itu rindu dengan semua tingkah laku istrinya. Ia juga merindukan calon buah hatinya.
Gadis di depannya menatap kekasihnya dengan penuh harap, "Kakak bakal tanggung jawab kan?"
Tubuh Azka seketika membeku. Dirinya lupa dengan apa yang sudah ia lakukan kepada Salsa.
Salsa menyodorkan tiga buah tespack yang sudah ia gunakan kepada Azka, "Aku hamil kak," Gadis itu menunduk sambil sesekali tersenyum miring.
Azka menetralkan mimik wajahnya, "Kamu yakin itu anak aku?"
Salsa sontak mengangkat kepalanya, "Maksud kakak?" Dirinya takut Azka mengetahui hal yang sebenarnya. "Ini darah daging kakak," Ia kembali menunduk.
Azka menghela nafas kembali, "Iya aku tanggung jawab,"
***
"Kak, lo makan dong." Arka sedikit frustasi melihat kakak kandungnya tak makan dari pagi.
Arka menghela nafas pelan lalu tersenyum, "Lo mau apa aja, gue beliin."
Alikka tetap menggeleng sambil mengusap air matanya yang jatuh.
Laki-laki itu langsung loncat ke tempat kosong di samping kakaknya, "Eh jangan nangis lagi dong kak," Arka jadi panik sendiri melihat kakaknya selalu menangis akhir-akhir ini.
"Gue kangen Azka."
Arka merasa sangat kasihan kepada Alikka, "Gue telfon kak Azka aja ya,"
Alikka menggeleng dengan cepat, "Jangan! Nanti dia jadi ke ganggu karena hal yang gak penting."
Arka menghela nafas pelan. Dirinya sudah mengetahui permasalahan rumah tangga kakaknya, "Yaudah sekarang gak pengen makan apa?"
Alikka menggeleng.
Arka tampak berpikir, "Rujak gak mau?"
Alikka menggeleng.
"Emm bakso?"
Alikka menggeleng lagi, "Gue gak pengen makan apa,"
"Kasian anak lo,"
Bibir Alikka melengkung ke bawah. Matanya semakin berkaca-kaca.
"Dia juga pasti laper," Tangan Arka mengusap lembut perut kakaknya.
"Yaudah deh gue makan,"
Arka tersenyum lega, "Mau makan apa?"
"Sate ayam 50 tusuk aja deh,"
***
"Sekarang kita ke rumah kamu ya, aku yang jelasin semua ke orang tua kamu,"
Tubuh Salsa terlihat menegang. Tidak! Kekasihnya itu tidak boleh menemui orang tuanya sekarang ... dan selamanya, atau rahasianya akan terbongkar begitu saja.
"Eh jangan!"
Azka mengerutkan keningnya, "Kenapa?"
Salsa menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal, "E-e .. jangan aja."
"Hah?"
"Maksudnya jangan sekarang dulu, nanti aja."
"Kenapa harus nanti, kalau bisa sekarang?"
Skakmat!
Aduh gue jawab apa dong!
Drtt drtt
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Future [End]
Ficção Adolescente"Kita nikah kontrak!" Tentang Masa Depan aku, kamu dan dia. Menceritakan tentang siswa Sekolah Menengah Akhir yang hamil diluar nikah karena ulah kakak kelasnya. Berawal dari mengajak berkenalan menjadi malapetaka. #1 -alikka [O4.O2.21] #1 -future [...