11. Ada Apa Dengan Doyoung

3.2K 235 92
                                    

Warning  :  Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.

Hari ini Doyoung benar-benar terlihat aneh. Pasalnya ia yang biasanya selalu berdebat dengan Haechan malah menempeli pemuda mirip beruang itu. Anehnya lagi ia tidak mau berada di dekat siapapun kecuali Haechan. Seperti sekarang, Doyoung menonton TV sambil memeluk Haechan.

" Kalian sedang menonton apa?. " Tanya Yuta yang baru duduk di sofa.

Doyoung yang tadinya asik menonton sambil mencubit pipi Haechan langsung berdiri. Dahinya mengernyit merasakan sesuatu yang salah dengan dirinya.

" Yuta hyung!, kau belum mandi ya? Sana minggir, bau mu tidak enak!. " Ucap Doyoung dengan menutupi area mulutnya.

" Hah?, aku baru selesai mandi loh, Young!. " Heran Yuta.

Doyoung tidak percaya sama sekali, ia bergerak menjauh sambil menutup hidung dan mulutnya.

" Bohong! Hyung belum mandi!. " Serunya.

Yuta semakin bingung, ia mendekati si kelinci untuk membuktikan ucapannya. " Coba cium sini! Aku baru mandi, wangi kan?. " Ujar Yuta sambil mengarahkan tangannya ke hidung Doyoung.

" Ughh, " Doyoung membekap mulutnya, ia merasakan ada yang akan keluar dari sana.

Doyoung cepat-cepat lari ke kamarnya, membuka kasar pintu kamar mandi. Begitu sampai di wastafel, dia memuntahkan sesuatu dari mulutnya. Rasanya tenggorokan nya benar-benar sakit, dan terus menerus dipaksa mengeluarkan cairan bening.

Di ruang keluarga, Haechan dan Yuta saling menatap. Seolah menyampaikan kebingungan yang sama. Akhirnya mereka mengikuti Doyoung sampai ke depan kamar mandi.

" Hoeekk! Hoeekk!. "

Mata Yuta dan Haechan terbelalak, mereka segera menghampiri Doyoung yang lemas dan bertumpu pada pinggiran wastafel. Haechan memegangi tangan Doyoung, menjaganya agar tidak limbung.

" Disitu aja, Hyung. Jangan deket-deket!. " Ucap Doyoung lirih.

Yuta terdiam, tetap berada di depan pintu kamar mandi. Pemuda asal Jepang itu tengah berfikir mengenai apa yang terjadi dengan Doyoung.

" Apa sebaiknya aku pergi dulu?. " Tanyanya.

Doyoung mengangguk pelan, kepalanya pening. Bukan sekali dua kali ia muntah-muntah hari ini. 'Apakah indra penciuman ku sedang bermasalah?. ' batin Doyoung.

Sejak tadi ia tidak mampu berdekatan dengan siapapun, karena ia merasa aroma mereka terasa tidak enak. Berbeda dengan Haechan yang berbau bedak bayi menurutnya.

" Ayo, hyung!. Biar ku antar ke ranjang mu. Mungkin sebentar lagi Taeil hyung datang. " Kata Haechan sambil menuntun Doyoung ke kasurnya.

Ia menidurkan hyung kelincinya ke ranjang dan menyelimutinya. Meskipun Doyoung itu teman debatnya, Haechan tetap menyayangi Doyoung. Ia bergegas pergi dari kamar Ilyoung couple.

Satu jam kemudian orang yang ditunggu oleh hampir seisi dorm 127 belum juga pulang. Haechan, Mark, Taeyong, Jaehyun, Jungwoo, dan Yuta sudah menunggu di ruang tamu dengan cemas. Taeyong sampai menggigit kuat bibir bawahnya untuk melampiaskan kecemasan. Dia khawatir terjadi hal yang buruk pada sahabat sekaligus rivalnya.

Jika kalian bertanya, Kenapa mereka tidak mengantarkan Doyoung ke rumah sakit atau menelfon dokter?. Jawabannya adalah karena mereka terlalu cemas jadi tidak berfikir sampai kesana. Yang ada difikiran keenam member NCT 127 itu hanyalah menunggu Taeil dan Johnny pulang lalu memberitahu jika Doyoung sakit.

Terakhir kalinya Taeyong mengecek keadaan Doyoung, tepatnya beberapa menit yang lalu. Anak itu terbaring lemas dengan wajah pucat, begitu ia mendekat Doyoung malah pergi ke kamar mandi dan muntah-muntah. Member lain mengatakan bahwa mereka mengalami hal yang sama seperti Taeyong, kecuali Haechan. Entah mengapa si beruang tidak membuat Doyoung mual.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang