27. Ngidam

3.1K 166 59
                                    

Warning  :  Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.

Siapa bilang masa ngidam para submissive cantik nan manis di NCT biasa saja. Ngidam ingin buah mangga itu sudah biasa tapi lain lagi kalau yang meminta adalah Ten, lelaki yang sering mengatakan kalau ia tidak suka buah. Xiaojun yang mengidam melihat Hendery memakan cokelat dengan tambahan cabai di dalam nya. Taeyong yang ingin Mie di campur coklat, ada juga Jungwoo yang pernah ingin melihat Lucas menggendong dua ekor katak besar. Dan masih banyak lagi.

ILYOUNG

Masih ingat kan, Doyoung pernah mengidam makan coklat di campur dengan buah salak. Buah kesukaan Doyoung begitu mencicipinya di Indonesia.

Di Korea mana ada yang jual salak?, ada yang tau. Kalau ada bantuin Taeil yak!.

Setelah bertanya letak toko atau tempat apalah itu pokonya yang menjual buah salak. Hasilnya nihil, tidak ada member Dream yang tau dimana tempat seperti itu di negara mereka. Meskipun begitu 7 member NCT Dream itu mau menemani Taeil mencari buah salak.

Setelah berkeliling hampir seluruh kota Seoul, mereka pulang dengan tangan kosong. Tidak ada orang yang menjual buah dengan kulit kasar berwarna coklat tua itu. Taeil terpaksa kembali ke dorm tanpa membawa apapun selain rasa lelah.

Cklek!

Di bukanya pintu kamar Doyoung perlahan, terlihatlah di sana seorang pemuda manis yang sedang asik bermain ponselnya.

" Hyung udah pulang, mana buah salaknya?. " Doyoung menengadah kan tangannya seperti postur meminta.

" Tidak ada, bunny. Tidak ada yang menjual buah seperti itu disini. " Taeil menjawab dengan lesu, dia juga agak khawatir takutnya ucapan Mark tadi benar kalau ngidam nya tidak dituruti pasti ada saja hal buruk yang terjadi.

" Ah, begitu.... Tidak papa, hyung. Taeil hyung sudah berusaha. " Doyoung menepuk lembut bahu calon suaminya.

" Tidak papa?. " Tanya Taeil, ia pikir Doyoung akan marah padanya.

Si kelinci tidak menjawab, tangan lembut nya meraih piyama milik Hyung tampannya lalu menyodorkan nya pada si pemilik.

" Sudah hampir larut, hyung mandi dan ganti pakaian sana!. " Suruhnya.

Taeil mengangguk, ia membawa satu stel piyama yang sudah di siapkan Doyoung. Kemudian ia pergi ke kamar mandi.

Tak butuh waktu lama Taeil selesai dengan urusan mandi + berganti pakaian nya. Ia kembali dengan keadaan yang lebih segar. Ia mendatangi Doyoung yang tengah bergumam sambil mengelus perutnya.

" Sudah selesai?. "

" Ya, kamu baik-baik saja? Tidak mual kan?. " Tanya Taeil cepat.

" Tidak, hyung. Tapi hyung, boleh aku minta sesuatu?. " Tanya Doyoung sembari menatap Taeil dengan mata bulatnya.

" Tentu. "

" Hyung suka menonton film kan?. " Taeil mengangguk.

" Nah, karena besok tidak ada jadwal. Bagaimana kalau hyung menonton film yang aku rekomendasikan?. " Tawar Doyoung yang tersenyum manis.

" Baiklah. " Detik itu juga Taeil menyesali kata-katanya.

Doyoung menarik tangannya memaksa kedua tangannya untuk menengadah. Dengan satu bantal serta ponsel milik Taeil sendiri. Doyoung mendorong Taeil keluar dari kamar dengan senyum manisnya.

" Sana, sekarang hyung bebas menonton sampai pagi!. " Senyum Doyoung belum luntur dan malah bertambah lebar bak psikopat.

" Tapi--- "

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang