35. Kunyang

1.4K 128 9
                                    

Warning : Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang, kalian bacanya habis buka aja ya!.

Yangyang sakit, yah demam biasa. Tapi manjanya itu yang luar biasa. Kun sampai di buat pusing dengan kelakuan kekasihnya itu.

Dari kemarin Kun terus-terusan di suruh ini-itu. Untung Yangyang itu kesayangannya kalau Ten sudah pasti Kun lempari bantal.

" Kun-ge!. " Kun menoleh ke belakang, mendapati Yangyang berjalan ke arahnya dengan boneka kecilnya.

" Apa?. " Tanya Kun begitu Yangyang duduk di sampingnya.

" Aku kangen mama ku. " Jawab Yangyang dengan nada merengek.

" Yaudah telpon sana. " Jawab Kun tanpa menoleh, matanya fokus menatap ponsel.

Yangyang diam saja, dia melirik perutnya dengan sedih setelah mendengar jawaban Kun. Bagaimana mau menghubungi ibunya jika keadaannya saja begini.

Kun menoleh karena tak kunjung mendapat sahutan dari Yangyang-nya. Dia terkejut saat melihat Yangyang menangis sambil menatapi perut nya yang berisi. Astaga, Kun lupa kalau mereka sama sekali belum membicarakan apapun pada orang tua Yangyang.

" Hey, kok nangis?. " Kun memeluk tubuh mungil Yangyang.

" Hiks... Kangen mama, ge... Hiks... " Kun mengusap rambut Yangyang.

" Maafin gege ya?. " Yangyang masih menangis di pundak Kun.

" Hiks... Gege gak sepenuhnya salah... Hiks.... Aku juga salah.... Hiks... " Ucap nya di sela-sela isakan.

" Ssttt....Mau telpon sama mamanya gege nanti?. " Kun menangkup wajah manis Yangyang, mengecup ujung hidung nya yang memerah.

" Boleh?. " Tanya Yangyang dengan suara serak.

" Kenapa nggak boleh coba?. " Kun tertawa kecil.

" Senyum dulu, " Bujuk Kun.

Yangyang tersenyum tipis membuat Kun gemas dan berakhir mencium bibir nya. Di hapus nya air mata di pipi Yangyang lalu memeluk kembali tubuh yang lebih muda.

Kun menyodorkan air hangat di meja kecil sampung ranjang pada Yangyang. Kekasihnya itu masih sesenggukan meski sudah berhenti menangis. Sembari menunggu Yangyang selesai minum Kun mengusak lembut rambut kekasihnya itu.

Di taruh nya telapak tangan nya ke dahi Yangyang. Hangat, demam Yangyang sudah turun. Kun menarik pelan tengkuk Yangyang agar lebih dekat padanya, mengecup lama pelipis si mungil.

" Ge, " Panggil Yangyang setelah mengembalikkan gelas kosong tadi pada Kun.

" Hm?. "

" Mau telpon sama mama. " Pinta Yangyang.

Kun mengangguk, di ambilnya ponsel Yangyang dari nakas. Lalu memberikannya pada pemilik aslinya.

" Janji dulu, kalau nanti mama atau papa mu bilang yang enggak-enggak jangan di masukin hati ya?. " Kun mengulurkan kelingking kanannya.

" Iya. Gege nanti juga jangan marah kalau ada ucapan Mama atau Papa yang nyinggung gege, oke?. " Yangyang mengulurkan jari kelingking kirinya untuk di tautkan ke jari Kun.

" Iya janji. "

Sebelum Yangyang menekan nomor ibunya di ponsel. Kun menyempatkan diri untuk mengecup perut Yangyang. Ngomong-ngomong calon anak mereka sudah berumur kurang lebih empat bulan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang