26. Ten's Birthday

1.5K 138 22
                                    

Warning : Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.

Sore ini, Ten tengah bermalas-malasan di ruang tengah bersama Winwin dan Xiaojun. Kalau dari kalian ada yang bertanya ' dimana Yangyang? ' tanya sja sama Kun ok?.

Ten sedang mengelusi bulu lebat Louis, Winwin sedang mengajak Leon bermain, dan Xiaojun tengah duduk bersandar sambil memangku Bella.

" Hah~. " Xiaojun menghela nafas berat.

Membuat kedua teman nya menoleh, setelah mendengar helaan kerasnya tadi. Mereka cukup bosan sekarang, mandi sudah, bermain game sudah, menonton tv sudah, tidur juga sudah. Tapi kenapa tidak ada yang menyenangkan untuk di lakukan?.

" Kalian kenapa?. " Tanya Kun yang baru datang.

" Aku bosan, apa tidak ada hal yang bisa di lakukan?. " Tanya Ten.

" Menonton--- "

" Sudah. " Ketiganya memotong ucapan Kun.

" Main--- "

" Sudah. "

" Kalau begitu ti--- "

" Sudah. " Lagi-lagi dipotong, Kun mencoba bersabar.

" Mau me--- Jangan di potong dulu!. " Sentak Kun ketika melihat tiga orang yang tengah berbadan dua itu hendak menjawab lagi.

" Kalian mau belajar memasak atau membuat cemilan?. " Tanya Kun.

" Cemilan apa?. " Winwin balas bertanya.

" Terserah kalian. " Jawab Kun cepat sebelum di potong lagi.

" Coklat? Kue? Ice cream?. " Tawar Xiaojun.

" Ayo coba buat coklat di tambahkan potongan buah dan juga ice cream!. " Ajak Winwin.

Mereka bertiga mengangguk antusias, terakhir kali membuat coklat sendiri itu sudah lewat beberapa minggu yah lebih tepatnya waktu hari valentine.

Karena mereka jarang-jarang memasak dan membuat menu baru akhir-akhir ini, Kun lah yang harus mengajari mereka. Setidaknya itu lebih baik daripada meninggalkan ketiganya di dapur tanpa pengawasan.

" Kita buat coklat saja dulu, sesuai selera kalian saja jika ingin di tambahkan buah atau yang lain silahkan. " Saran Kun.

" Tapi, Xiaojun jangan menambahkan cabai lagi ok?. " Peringat Kun, Hendery sempat cerita kalau dia sampai sakit perut karena ngidam nya Xiaojun beberapa waktu lalu.

" Kenapa?. "

" Itu bukan perpaduan yang baik untuk di konsumsi, kau ingat kan Hendery pernah sampai sakit perut gara-gara itu. " Sahut Ten.

" Ya. "

Acara memasak pun berlanjut dengan khidmat. Kun selalu memberikan arahan supaya mereka tidak salah langkah.

" Disini damai ya, " Winwin membuka obrolan.

" Yaiyalah, kan gak ada Yangyang. " Sahut Ten.

Entah kebetulan atau apalah itu, Yangyang tiba-tiba datang ke dapur masih dengan wajah bantalnya.

" Bikin apa, ge?. " Tanya nya ke Kun.

" Coklat, kamu mau ikut buat gak?. " Tanya Kun.

Yangyang tersenyum, " Selagi Gege bisa buat, ya aku tinggal makan aja. "

Kun tersenyum miris, Yangyang ini benar-benar. Mau di omelin juga percuma, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, gitu aja terus.

" Iya juga, sih. " Winwin menyahut dengan wajah berpikir nya.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang