39. Markhyuck

2.2K 122 45
                                    

Warning  :  Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.

Seperti biasa Haechan masih bermain game ketika larut malam. Mark biasanya akan menemani atau menyuruh dia untuk segera tidur. Tapi Haechan dan keras kepalanya benar-benar tidak mudah di kalahkan.

Masalahnya, mereka berdua akan berangkat ke Jeju besok pagi. Dan Haechan pasti susah di bangunkan pagi kalau larut nya bermain game.

" Donghyuckie, ayo tidur sekarang!. " Bujuk Mark untuk yang ke sekian kalinya.

" Nanti, hyung. Setengah jam lagi~ . " Pinta Haechan dengan aegyo nya.

Mark menghela nafas lalu mengangguk, dia masih bersabar kali ini. Dia duduk di ranjang dengan Haechan yang membelakangi dirinya.

Tak terasa setengah jam berlalu, Mark melirik jam dinding di kamarnya lalu kembali menatap Haechan . Dia menghela nafas pelan sebelum kembali menegur si Pudu.

" Sudah lewat setengah jam, sekarang ayo tidur!. " Mark menghampiri sosok yang lebih muda.

" Sebentar lagi, hyung. " Haechan menjawab, matanya masih terfokus pada game di depannya.

" Shit!. "

" Lee Donghyuck!!. Kau sudah mengatakan hal yang sama dari dua jam yang lalu!!. Kesabaran ku sudah habis untuk ini!. " Seru Mark dengan penuh amarah.

Dia menarik tangan Haechan lalu mematikan komputer dengan paksa. Menarik kencang tangan Haechan sampai ranjang. Baru kemudian ia melepas cengkraman nya dari pergelangan tangan Haechan yang sudah memerah, ia menghempaskan tangan mungil itu begitu saja. Lalu Mark segera berbaring di sisi tempat tidur membelakangi Haechan. Amarahnya tersulut gara-gara si manis tidak mau menurut padanya.

Mark lelah sekali hari ini. Di tambah Haechan mulai membuatnya kesal juga. Rasa pusing juga sering mendera kepala nya akhir-akhir ini.

Haechan diam saja, ia ikut berbaring membelakangi Mark, dirinya berbaring sambil menutupi kepalanya dengan selimut. Ini pertama kalinya Mark berlaku agak kasar setelah sekian lama. Tentu saja Haechan kecewa dengan sikap Mark, tapi disini dia juga bersalah. Dia yang tidak mau menurut dan membantah ucapan Mark dari beberapa jam yang lalu.

Haechan memegangi pergelangan tangan nya yang memar karena cengkraman Mark yang tidak main-main kencang nya. Ia menatap sedih tangannya yang terasa perih. Haechan juga sempat mendengar Mark mengumpat, yang pasti sebagian umpatan itu untuk nya. Padahal Mark tidak pernah sekalipun mengumpatinya.

Air mata jatuh dari ujung mata Haechan. Dia ketakutan, sisi Mark yang ini benar-benar kasar. Haechan berusaha menutup mulutnya supaya isakan nya tidak terdengar. Cara itu berhasil selama sepuluh menit. Haechan takut Mark terbangun dan mengumpat atau bahkan melakukan hal kasar lain padanya.

" Hiks... " Air mata Haechan semakin deras membayangkan nya, ia membekap mulutnya semakin erat.

" Hiks... Hiks... " Dua isakan kembali terdengar, sekarang tubuh Haechan bergetar karena ketakutan.

" Hiks... Hiks... Hiks... Hiks... " Semakin banyak isakan yang lolos dan Haechan semakin takut.

Sisi ranjang di sebelahnya berdecit, jantung Haechan berdengup kencang. Mark bangun!. Ini bukan hal bagus mengingat keadaannya sekarang yang sedang marahan dengan pemuda asal Canada itu.

Sret!

Selimut nya ditarik hingga tubuh Haechan terlihat, si empu tambah takut dengan itu. Tiba-tiba Mark menarik lengannya sampai ia terduduk.

" Hiks... Hyung... Hiks... Ampun!... Hiks... Haechan janji... Hiks... Tidak akan membuat hyung kesal... Hiks... Ampun!... " Haechan terisak keras sambil berteriak juga menggeleng cepat.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang