5. Day-2 : Chenle's Birthday + Air terjun

4.8K 321 97
                                    

Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter ini agak panjang.

12.53 KST
Angin malam berhembus dengan kencang, menerbangkan dedaunan kering yang jatuh. Begitu dingin saat menerpa kulit. Suasana mendadak berubah menyeramkan.

Seseorang dalam balutan selimut di kamarnya terbangun. Kulit putih nya langsung di sapa hawa dingin. Mata nya yang semula terpejam mendadak terbuka lebar.

" Ji, " Panggil nya lirih.

Keheningan malam dan kegelapan menyapa indra nya. Tubuh mungilnya mulai turun dari tempat tidur. Menatap takut-takut jendela kamarnya yang terbuka.

" Jisungie, " Panggil Chenle.

" Kenapa lampunya mati?. "

Kamar Chenle dengan Jisung sekarang hanya di terangi cahaya bulan. Namun berubah menjadi gelap, kerena bulan tertutup awan. Dengan kaki gemetar Chenle keluar dari kamarnya.

' Mati lampu ' kata yang tepat untuk menjelaskan mengapa villa gelap gulita.

" Hyung!. " Hal yang pertama di periksa Chenle adalah kamar kakak-kakak nya yang sudah terkunci.

Mata anak berdarah China itu berkaca-kaca. Ia amat takut sekarang, kemana semua orang di villa?. Chenle mencoba turun ke lantai bawah yang sama gelapnya dari lantai atas.

" Jisungie! Hyung!. " Teriaknya takut.

Tok tok tok

Jendela kaca di lantai bawah mendadak di ketuk keras-keras. Bukan hanya satu atau dua jendela, hampir semua jendela terketuk secara misterius. Badan Chenle langsung melemas, merosot ke bawah. Terduduk sambil menangis karena ketakutan.

Ketukan di jendela juga makin terdengar keras. Semua kejadian itu mengingat kan ia pada scene film horror.

" Jisungie... Hiks... Hyung. " Ucapnya.

Chenle memejamkan matanya. Tak ada sahutan sama sekali. Tiba-tiba pintu keluar-masuk villa terbuka, menimbulkan suara yang amat keras.

Chenle terisak semakin keras, air mata nya tak berhenti turun. Matanya masih terpejam dengan sendirinya.

Grep

Tubuh Chenle mendadak menegang ketakutan. Ada seseorang yang memeluk tubuhnya begitu erat.

" Ji, " Ia menyadari bahwa orang di hadapannya itu Jisung.

Chenle membalas pelukan Jisung tak kalah kencang. Menumpahkan air mata dan ketakutan nya.

" Saengil chukhahamnida, Lele-ya!. " Seru Hyung-hyung nya bersamaan.

Lampu Villa menyala dengan terang, memperlihatkan kakak-kakak nya yang membawa kue ulang tahun sambil bernyanyi. Chenle menoleh ke belakang, menemukan orang-orang yang dicarinya tadi.

Dia baru ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun nya. Jisung masih betah memeluk nya. Chenle berbalik menghadap para Hyung nya.

" Chenle-ya, " Panggil Taeyong yang memegang kue ulang tahun.

Tampa menunggu waktu lama, Chenle meniup lilin itu, setelah berdoa. Semua berseru senang, Chenle ikut tersenyum. Ternyata ini kejutan ulang tahunnya.

" Ayo potong kue nya!. " Ajak Jisung.

Chenle memotong kue dihadapannya dengan pisau yang di berikan Jeno. Potongan pertama diberikan nya pada Jisung, berlanjut hingga member terakhir.

Satu persatu mengucapkan selamat ulang tahun pada Chenle.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang